BOGORINSIDER.com --Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) secara aktif memantau insiden penembakan yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota kepolisian saat penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3) lalu.
Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pemantauan intensif terhadap kejadian tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Komnas HAM memberikan perhatian serius terhadap insiden ini serta menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.
Komnas HAM mengapresiasi langkah investigasi yang dilakukan secara bersama oleh Kodam II Sriwijaya dan Polda Lampung dalam mengusut kasus ini.
Lembaga tersebut juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan serta mengharapkan agar kasus ini dapat diungkap hingga tuntas.
Selain itu, Komnas HAM menyoroti perlunya penegakan hukum dari sisi etik dan pidana terkait dugaan perjudian sabung ayam yang terjadi sebelum insiden penembakan berlangsung.
Sebelumnya, tiga personel kepolisian gugur saat melakukan penggerebekan di lokasi sabung ayam tersebut.
Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal Polisi Helmy Santika, mengungkapkan bahwa satu orang berinisial Z telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perjudian ini.
Baca Juga: Judika Tegas bantah bayar royalti langsung ke Ahmad Dhani dampak bawakan lagu Dewa 19
Z yang merupakan warga sipil ditetapkan sebagai tersangka terkait aktivitas judi, bukan penembakan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Lampung pada Rabu (19/3), Helmy menjelaskan bahwa Z mendapatkan informasi mengenai judi sabung ayam dari rekan-rekannya yang masih buron, yakni I, P, L, R, dan IW. Undangan untuk perjudian tersebut disebarkan melalui media sosial oleh seorang oknum TNI berinisial B.
Informasi mengenai judi sabung ayam ini sampai ke pihak kepolisian, yang kemudian mengambil tindakan dengan mengirimkan personel untuk melakukan pembubaran pada Senin (17/3). Operasi ini dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin, yang menjadi salah satu korban tewas dalam kejadian tersebut.
Ketika petugas tiba di lokasi, upaya pembubaran dilakukan dengan melepaskan tembakan peringatan.