BOGORINSIDER.com --Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengungkap dugaan adanya setoran dana dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, yang berujung pada penembakan maut terhadap tiga polisi oleh prajurit TNI.
Berdasarkan pemeriksaan sementara terhadap prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan dan telah diamankan, ditemukan indikasi adanya setoran dana yang diberikan kepada pihak kepolisian setempat.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang ditangkap. Dari keterangan sementara, memang ada setoran atau pembagian dana dengan mitranya, dalam hal ini polsek," ujar Kolonel Eko pada Kamis (20/3), dikutip dari detikSumbagsel.
Baca Juga: Kapolda Lampung tanggapi isu setoran sabung ayam di way kanan, minta bukti jika memang terlibat
Namun, nominal setoran tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Isu mengenai setoran dana ini sebelumnya menjadi viral di media sosial dalam bentuk rekaman video.
Dalam video tersebut, disebutkan bahwa Polsek diduga menerima setoran judi sabung ayam sebesar Rp1 juta per hari, serta tambahan berupa uang bensin dan rokok.
Dikatakan pula bahwa terdapat permintaan setoran tambahan yang memicu ketegangan.
Dalam insiden ini, tiga polisi tewas setelah diduga ditembak oleh oknum TNI saat melakukan penggerebekan di lokasi perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Baca Juga: Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bantah isu setoran judi sabung ayam
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa para korban ditembak dari jarak 6 hingga 13 meter di dua lokasi berbeda.
Dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam penembakan, yakni Kopka B dan Peltu L, telah ditahan di Mako Denpom II/3 Lampung.
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, menyatakan bahwa dari 14 saksi yang diperiksa, termasuk 13 personel yang bertugas dalam pembubaran kegiatan serta satu masyarakat, terdapat empat saksi yang melihat langsung oknum TNI melakukan penembakan dengan senjata laras panjang.
"Dari keterangan saksi, penembakan dilakukan dari jarak dekat, sekitar 6 hingga 13 meter. Salah satu saksi bahkan mengenali pelaku sebagai oknum TNI," ujar Irjen Helmy dalam rilis gabungan antara Polda Lampung, Kodam II Sriwijaya, dan Korem 043 Garuda Hitam, Rabu (19/3).
Artikel Terkait
Pengemudi ojek online diduga menjadi korban pemukulan aparat dalam aksi demonstrasi menolak RUU TNI
Mencuat istilah 27 club di tengah kontroversi di sahkannya RUU TNI
Deretan pasal Kontroversial dalam RUU TNI yang baru disahkan DPR RI
Komisi I TB Hasanuddin meminta Panglima TNI tarik prajurit dari jabatan sipil
Kantor Tempo menerima kiriman kepala babi, diduga sebagai bentuk teror usai disahkannya RUU TNI