BOGORINSIDER.com --Oknum TNI AL yang terlibat dalam penembakan terhadap pemilik rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), akhirnya berhasil diidentifikasi.
Ternyata, pelaku adalah pembeli mobil rental milik Ilyas yang dijual melalui transaksi ilegal.
Kasus ini bermula dari rencana penjualan mobil rental yang disewa oleh Ajat Supriatna dari Ilyas dengan harga Rp40 juta.
Baca Juga: Pihak kepolisian selidiki senjata api yang ada di dalam mobil rental kasus penembakan
Oknum TNI AL tersebut tergiur dengan harga rendah yang ditawarkan. Informasi ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.
Menurut Alfian, Ajat Supriatna memainkan peran penting dengan mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur. Mobil tersebut lalu diserahkan kepada seseorang berinisial IM, yang diketahui sebagai penadah mobil curian.
"Dalam hal ini, peran Ajat hanya mencari mobil rental. Setelah mobil didapatkan, ia menyerahkannya kepada IM. Dari IM, tidak diketahui kepada siapa mobil tersebut digadaikan," ungkap Alfian dalam pernyataannya yang dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (4/1/2025).
Baca Juga: Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan yang diduga tolak mendampingi bos rental mobil
Alfian menegaskan bahwa Ajat bukan pelaku penembakan, melainkan hanya bertugas mencari mobil rental.
Sebagai imbalannya, Ajat dijanjikan komisi sebesar Rp5 juta untuk setiap mobil yang berhasil dia peroleh. Namun, rencana tersebut gagal karena Ajat keburu ditangkap oleh pihak kepolisian sebelum menerima komisi yang dijanjikan.
"Hari ini (Jumat) dia seharusnya menerima uang sebesar lima juta rupiah, sesuai janjinya," tambah Alfian.
Dalam menjalankan aksinya, Ajat menggunakan identitas palsu untuk menyewa mobil. Ia bahkan memalsukan data di KTP, seperti tempat dan tanggal lahir, serta mengubah informasi pada Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya. Hal ini dilakukan untuk mengelabui pemilik rental dan melancarkan rencananya.
Baca Juga: Agam Muhammad Nasrudin curhat keinginan ayahnya bos rental mobil yang ditembak terakhir kali
Kasus ini mengungkap jaringan pencurian mobil yang melibatkan beberapa pihak, termasuk oknum militer, pelaku pencarian mobil, dan penadah. Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk menangkap pelaku lain yang terlibat dalam kejahatan tersebut.