Fanny menyatakan bahwa ketidakadilan dalam pembagian royalti menjadi salah satu alasan utama dirinya keluar dari Soegi Bornean pada Maret 2024.
Fanny merasa pencipta lagu, termasuk dirinya, tidak mendapatkan bagian yang layak, meskipun lagu Asmalibrasi mendulang kesuksesan besar.
Baca Juga: Sosok pecipta lagu Asmalibrasi yang meras sedikit mendapatkan royalti dari Soegi Bornean
Dalam salah satu cuitannya, Fanny mengungkapkan kondisi miris pencipta lagu Asmalibrasi yang harus meminjam uang untuk keperluan keluarga.
"Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana-mana, penciptanya sampai minjem uang buat bayar sekolah anaknya," tulis Fanny di akun X-nya.
Bukan soal nominal yang membuat Fanny geram, tetapi masalah nurani dan moralitas orang-orang yang menerima royalti.
Baca Juga: Takut semakin dibongkar, Soegi Bornean berupaya perbaiki komunikasi dengan Fanny Soegi
Ia menyoroti bahwa sebagian penerima royalti menikmati keuntungan besar tanpa pantas mendapatkannya, sementara pencipta lagu justru menghadapi kesulitan finansial.
"Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian. Band-band-an kok serakah, nggak keren blas," tegasnya.
Pernyataan Fanny ini memicu perhatian publik, terutama terkait isu transparansi dan keadilan dalam pengelolaan royalti karya seni.