BOGORINSIDER.com --Aplikasi pengiriman pesan Telegram menegaskan bahwa pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, "tidak menyembunyikan apa pun" dan bahwa tidak masuk akal untuk meminta pertanggungjawaban pemilik atas penyalahgunaan yang terjadi di platform tersebut.
"Kami sedang menunggu penyelesaian segera dari situasi ini. Telegram bersama Anda semua," tegas Telegram.
Baca Juga: Sosok potret Pavel Durov CEO Telegram yang ditangkap aparat di bandara Prancis
Penangkapan Durov terjadi saat dirinya sedang berpergian dengan jet pribadinya.
Saat ini, Telegram, yang sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet, menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.
Telegram pun menargetkan mencapai satu miliar pengguna di tahun depan.
Berkantor pusat di Dubai, Telegram didirikan oleh Durov yang lahir di Rusia.
Baca Juga: Sebab Pavel Durov CEO Telegram ditangkap aparat saat berada di bandara Prancis