BOGORINSIDER.com --Angela Lee ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan investasi dan kasus penggelapan 15 tas branded merek Louis Vuitton (LV) dan Hermes.
Saat ini, Angela telah ditahan, dan berkas perkaranya segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk proses dakwaan di pengadilan.
Francisca Indriati, yang mengaku sebagai korban dalam kasus ini, menceritakan kronologi di balik kejadian yang melibatkan Angela Lee.
Baca Juga: Korban bongkar modus artis Angela Lee dugaan kasus penipuan tas branded mewah hingga miliaran
Menurut Francisca, sejak awal Angela sudah melakukan transaksi pembelian tas dalam jumlah besar dan dengan nominal yang cukup signifikan, menggunakan sistem pembayaran cicilan.
Pada awalnya, pembayaran cicilan tersebut berjalan lancar, namun mulai mengalami masalah di kemudian hari.
"Kasus ini dimulai tahun 2017. Angela memulai transaksi dengan kuantitas yang banyak dan nominal yang besar. Pembayaran dilakukan dengan sistem cicilan, yang bisa dibagi menjadi tiga kali pembayaran. Awalnya lancar, tetapi sekitar Agustus, pembayaran mulai macet dan akhirnya tidak dibayar," ungkap Francisca saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Kasus ini kini sedang dalam proses hukum, dan Angela Lee menghadapi dakwaan terkait penipuan dan penggelapan aset.
Baca Juga: Kasus Angela Lee bikin netizen ungkap jangan terlalu percaya bisnis dengan aktris
Pembayaran cicilan dari Angela Lee terus mandek hingga membuat korban merugi dengan nominal mencapai Rp 3,2 miliar.
"Rp 3,2 miliar itu tuh sudah ada sebagian pembayarannya. Jadi cicilan pertama, kedua sudah dibayar tapi rata-rata yang dibayar hanya cicilan pertama sehingga masih ada sisa Rp 3,2 miliar," sambungnya.
Fransisca juga mengungkap bahwa bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban Angela Lee.
Namun diantara semua yang merasa menjadi korban, hanya dirinya yang berani melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
Baca Juga: Lakukan penipuan hingga miliaran, korban dari Angela Lee ikhlas siap menanggung pembayaran supplier