BOGORINSIDER.com --Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penertiban terhadap sejumlah kios yang berada di sepanjang Jalan Raya Puncak pada Senin sebelumnya, 24 Juli 2024.
Aksi pembongkaran kios ini memicu reaksi keras dari para pedagang yang menolak, mereka melakukan aksi bakar ban dan memblokade jalur wisata tersebut.
Pantauan dari berbagai media mengungkapkan bahwa sejumlah alat berat dikerahkan ke lokasi penertiban kios-kios pedagang di kawasan wisata Puncak, Bogor.
Baca Juga: Pedagang kaki lima pasrah usai lapaknya di bongkar paksa Satpol PP, namun berikan pesan menohok ini
Personel kepolisian (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turut disiagakan untuk mengawal proses penertiban tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat massa memadati ruas jalan dengan asap tebal dari ban yang dibakar di tengah jalan.
Ribuan massa bersama aparat keamanan berdesakan di lokasi. Beberapa fakta terkini terkait penertiban kios di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, antara lain penutupan Jalur Puncak-Cianjur, di mana arus lalu lintas dialihkan akibat blokade oleh pemilik kios yang menolak pembongkaran.
Baca Juga: Sederet alasan Satpol PP lakukan penertiban lapak pedagang kaki lima Puncak Bogor
Ajun Komisaris Anjar Maulana dari Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur menyatakan bahwa aksi blokade dan pembakaran ban juga terjadi, mengakibatkan gangguan lalu lintas di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor bukanlah penggusuran, melainkan penertiban dan penataan kawasan Puncak.
Asmawa mengawali penertiban dengan apel pasukan dan menghadapi aksi demo pedagang di depan rest area, sebelum memerintahkan pembubaran aksi demo dan melanjutkan pembongkaran kios PKL di Jalur Puncak.
Baca Juga: Berujung ricuh pembongkaran pedagang kaki lima di Puncak Bogor hingga diamankan 2 orang
Tujuannya adalah untuk memanfaatkan rest area yang telah disiapkan pemerintah pusat namun belum dimanfaatkan dengan optimal.