Pembongkaran berujung kericuhan, pedang kaki lima di Puncak Bogor bakar lapaknya hingga buang makanan ke jalan

photo author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 11:19 WIB
Penertiban PKL Puncak Bogor diwarnai kericuhan antara pedagang dengan petugas.
Penertiban PKL Puncak Bogor diwarnai kericuhan antara pedagang dengan petugas.

BOGORINSIDER.com --Pembongkaran ratusan kios pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (24/6/2024), menimbulkan kericuhan di antara pedagang.

Mereka merasa tidak adil dengan tindakan Pemerintah Kabupaten Bogor yang hanya menargetkan PKL sementara usaha wisata dibiarkan beroperasi.

Para pedagang mengungkapkan kekecewaan karena telah bertahun-tahun berjualan di area tersebut, namun kini dihadapkan pada pembongkaran oleh petugas.

Baca Juga: Pembongkaran lapak kaki lima di Puncak Bogor akan lakukan tahap ke 2 sampai ke warpat

Mereka juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap lokasi penampungan yang disediakan di area Gunung Mas yang minim pengunjung.

Sebuah insiden dramatis melibatkan seorang pedagang PKL, Sujadi (40), yang histeris saat kiosnya dihancurkan oleh alat berat.

Sujadi berupaya untuk membongkar sendiri lapaknya namun ditolak oleh aparat Satpol PP.

Baca Juga: Penggusuran paksa lapak pedagang kaki lima di puncak Bogor dipaksa pindah ke rest area Gunung Mas

Dalam keadaan emosi, dia menuntut keadilan dan menyuarakan pertanyaan mengapa penertiban hanya menargetkan PKL kecil sementara usaha besar diabaikan.

Penertiban terhadap sekitar 331 lapak PKL di jalur Puncak sebelumnya telah menimbulkan penolakan dari pedagang.

Meskipun mereka sempat beralih ke lokasi penampungan di area parkir Gunung Mas, namun karena minimnya pembeli, mereka kembali berjualan di pinggir jalan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid, menjelaskan bahwa tindakan penertiban dilakukan dalam rangka penataan wisata Puncak dengan menyediakan 500 lapak di lokasi penampungan Gunung Mas.

Baca Juga: VIRGOUN Bareng Teman Perempuannya Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba, Kru Band Last Child Pemasok

Sebaliknya, seorang pedagang pulsa, Surya Diningrat (28), mengungkapkan pengalaman sepi pengunjung saat berjualan di lokasi penampungan Gunung Mas, yang membuatnya akhirnya meninggalkan tempat tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X