spill-news

Perjuangan suku adat Papua, gerakan 'All Eyes On Papua' melawan eksploitasi hutan trending di Instagram dan X

Senin, 3 Juni 2024 | 13:11 WIB
All Eyes on Papua. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Berawal dari momentum yang melanda dunia maya dengan kepopuleran gerakan "All Eyes On Rafah", kini warganet mengalihkan perhatian mereka ke Papua dengan kampanye "All Eyes On Papua".

Gerakan ini merupakan wujud solidaritas untuk menyuarakan aspirasi suku adat Papua yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak mereka yang telah dirampas.

Dalam kampanye ini, poster-poster bertuliskan "All Eyes on Papua" mulai mendominasi media sosial, dengan tagar yang semakin meriah.

Sebuah poster khusus yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) di platform Instagram menjadi viral, memicu respons positif dari pengguna dengan fitur "add yours".

Baca Juga: Gerakan 'All Eyes on Papua', dukungan netizen dan selebriti untuk Keadilan dan hak asasi manusia Papua

Poster tersebut menampilkan gambaran dramatis hutan tandus di atas tanah yang kering, dengan ilustrasi masyarakat adat Papua yang terjebak di antara pohon-pohon yang layu.

Akun @tanyakanrl menjadi inisiator dari gerakan tagar "All Eyes on Papua", mengajak warganet untuk bersuara demi mendukung hak-hak rakyat Papua yang terancam oleh eksploitasi hutan adat mereka demi kepentingan perkebunan kelapa sawit oleh pihak-pihak yang serakah.

Salah satu informasi yang disampaikan dalam poster AI di Instagram adalah rencana pembabatan hutan di Papua, khususnya di Boven Digul, dengan luas lebih dari 36 ribu hektar atau lebih dari separuh luas Jakarta, untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari.

Selain potensi kerusakan lingkungan yang tak terelakkan, proyek perkebunan kelapa sawit ini juga akan menyumbang emisi karbon yang mencapai 25 juta ton dioksida, setara dengan 5% dari target emisi karbon tahun 2030.

Baca Juga: 'All Eyes On Papua' perjuangan Papua menjaga hutan adat dari ancaman perkebunan sawit PT Indo Asiana Lestari

Dampaknya tidak hanya terbatas pada warga Papua, tetapi juga akan dirasakan oleh seluruh dunia.

Masyarakat adat Awyu dan Moi adalah kelompok yang paling terdampak oleh kebijakan eksploitasi ini.

Mereka harus rela kehilangan hutan adat mereka yang telah menjadi sumber kehidupan selama berabad-abad, digantikan dengan kebun sawit yang hanya mementingkan keuntungan sepihak.

Bagi mereka, hutan adat adalah akar kehidupan yang memberikan segala kebutuhan mereka sehari-hari, mulai dari sumber pangan, air, hingga berbagai hasil hutan lainnya yang mendukung kelangsungan hidup.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB