Sehingga, jangankan masyarakat menengah ke bawah, kalangan elite politik, bahkan birokrat pemerintahan sampai saat ini masih percaya dengan praktik supranatural.
"Misal untuk menduduki jabatan tertentu harus ke dukun atau ke tempat angker. Nah dari elite saja masih begitu apalagi kelas menengah ke bawah," sambungnya.
Terlebih, masyarakat dihadapkan pada situasi ekonomi keluarga tidak menentu dan ketidakpastian biasanya akan berubah ke arah mistik. Diikuti rasa tidak pernah puas dan perilaku hedonisme, maka faktor pendorong ke arah menyimpang akan lebih besar.
"Kemudian ditambah kuatnya jaringan untuk membuat tertarik korban. Maka faktor eksternal (keluarga yang menasehati) akan kalah," ucapnya.
Pola pikir terhadap keyakinan magis yang saat ini masih mengakar, menurutnya sebagai relevansi bisa dengan edukasi informal. Menurut Masrukin, edukasi informal bisa kebih efektif daripada formal.
"Saat ini lebih pada ke edukasi dalam sistem pendidikan informal. Jadi bukan hanya pendidikan perguruan tinggi dan sebagainya, tapi bisa melalui dari informal. Misalnya edukasi mulut ke mulut saya rasa itu lebih efektif," terangnya.
Kaus ini pada akhirnya menjadi tanggung jawab dari pihak pendidikan dan penegak hukum. "Ya syock terapi. Sebab hal ini secara ilmu tidak masuk akal dan secara hukum itu salah," jelasnya.***
Artikel Terkait
Resep kue kembang goyang kue khas tradisional Indonesia bisa dijadikan kue saat lebaran Idul Fitri moms
Pesona Produk Kreatif Pondok Pesantren Diperlihatkan Ifa Faizah yang Bikin Melongo Airlangga Hartarto
Jefri Nichol ikut aksi demo mahasiswa buntut tolak UU Ciptaker depan gedung DPR RI: semuanya bermasalah..
Sudah berkoar-koar malah salah doxing data pribadi orang, Jefri Nichol disentil warganet hingga mohon maaf
Bak tidak ada takut-takutnya sama semua orang Jefri Nichol sindir telaş anak Ira Riswana: bunuh orang kok..