“Bangsa yang besar tidak dijaga oleh orang lemah,” katanya dalam pidato kenegaraan tahun 2025.
Nilai ini menjadi bahan renungan penting bagi generasi muda yang hidup di era globalisasi: mencintai Indonesia bukan berarti menutup diri, tapi berdiri dengan kepala tegak di tengah dunia.
Kerendahan Hati untuk Belajar
Meski berpengalaman di militer dan politik, Prabowo dikenal mau mendengar masukan dari orang lain.
Beberapa kali dalam rapat kabinet, ia meminta pandangan dari generasi muda yang baru bergabung di pemerintahan.
Kepada mahasiswa, ia pernah berkata:
“Kalau kamu berhenti belajar, berarti kamu berhenti tumbuh.”
Kerendahan hati inilah yang menjadi fondasi kepemimpinan sejati menyadari bahwa tidak ada satu pun yang tahu segalanya.
Loyalitas dan Tanggung Jawab
Dalam karier militernya, Prabowo dikenal sangat loyal terhadap bawahan dan rekan setim.
Ia sering mengatakan bahwa seorang pemimpin sejati tidak meninggalkan pasukannya dalam kesulitan.
Loyalitasnya terhadap visi dan bangsa membuat banyak orang tetap menghormatinya meskipun berbeda pandangan politik.
Pesan ini relevan bagi generasi muda di era individualisme digital: setia pada tim, komitmen, dan tanggung jawab masih punya nilai yang abadi.
Empati dan Kepedulian pada Rakyat Kecil
Meskipun dikenal tegas, banyak saksi yang menyebut Prabowo memiliki sisi empati tinggi.
Ia sering mengunjungi daerah terpencil tanpa protokol besar, berbincang dengan petani, nelayan, dan guru.
Bagi Prabowo, memimpin berarti memahami penderitaan rakyat.
Momen kecil seperti ketika ia berhenti di pinggir jalan untuk menyalami pedagang kaki lima sering viral karena memperlihatkan sisi humanisnya.
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan di Munas PKS: “Aku Tidak Dendam Sama Anies”
Heboh! Gambar Prabowo Dipakai Kampanye Israel, Netizen Bertanya-Tanya
Isu Foto Prabowo di Reklame Israel, Ini Kata Kementerian Luar Negeri
Presiden Prabowo Resmikan Akad Massal 26.000 KPR, Bupati Bogor Sampaikan Apresiasi
Prabowo Ganti Kepala Bapanas: Apa yang Terjadi pada Arief Prasetyo Adi?