Kini, banyak versi instan yang muncul, tapi rasa otentik Laksa Bogor yang dimasak perlahan dengan rempah segar tetap sulit tergantikan.
Baca Juga: 7 Coffee Shop Estetik Dekat Jembatan Merah Bogor yang Bikin Betah Tanpa Bikin Bokek
Menjaga Rasa, Menjaga Warisan
Semakin sedikit generasi muda yang tertarik menjual atau membuat kuliner tradisional. Banyak yang memilih usaha kopi modern atau dessert viral karena dianggap lebih menguntungkan. Padahal, di balik setiap sepiring doclang atau laksa, ada nilai sejarah, keterampilan turun-temurun, dan identitas lokal yang kuat.
Harga bahan yang naik, proses masak yang lama, serta bahan khas seperti daun patat yang makin langka, jadi alasan utama kenapa makanan-makanan ini mulai menghilang.
Namun, ada harapan. Beberapa komunitas kuliner di Bogor mulai aktif memperkenalkan kembali kuliner tradisional lewat festival dan media sosial. Langkah kecil, tapi sangat berarti.
Tips Jelajah Kuliner Tradisional di Jembatan Merah
-
Datang sore hingga malam hari. Banyak kuliner legendaris mulai buka menjelang magrib.
-
Siapkan uang tunai kecil. Mayoritas pedagang tradisional belum menggunakan pembayaran digital.
-
Jangan ragu bertanya. Warga sekitar tahu spot tersembunyi yang menjual doclang atau toge goreng legendaris.
-
Cari aroma khas. Makanan tradisional sejati punya aroma rempah, kayu bakar, atau daun alami yang khas.
-
Bagikan pengalamanmu. Posting dan ceritakan di media sosial — itu membantu mereka bertahan dan dikenal lebih luas.
Artikel Terkait
Perjalanan Umar Wirahadikusumah di Dunia Militer Indonesia
Karlinah Atmadja: Teladan Lembut di Balik Sosok Umar Wirahadikusumah
Pelajaran Integritas dari Umar Wirahadikusumah di Tengah Kekuasaan
Nilai Kepemimpinan Umar Wirahadikusumah yang Masih Relevan
Nikmati Jejak Kuliner Legendaris Jembatan Merah Doclang & Warisan Rasa Bogor Murah Meriah