Kelembutan isinya berpadu dengan aroma khas dari proses tradisional. Pemilik menggunakan metode tradisional, seperti arang, untuk menjaga cita rasa asli.
Harga relatif ringan cocok sebagai camilan sambil berjalan kaki.
6. Cungkring Pak Jumat — Sarapan Khas Kota Hujan
Sudah dikenal sejak 1975-an, Cungkring Pak Jumat adalah tempat khas untuk menu pagi di Gang Aut.
Cungkring sendiri adalah kombinasi lontong + kikil / urat / kulit sapi, disiram bumbu kacang manis dan bumbu kuning. Tambahan gorengan makin memperkaya tekstur.
Seporsi cungkring dibanderol sekitar Rp 20.000.
Tips: datang pagi agar tidak kehabisan.
7. Es Bir Kotjok / Minuman Tradisional Pelengkap
Setelah menyantap menu berat, banyak pengunjung menyegarkan diri dengan Es Bir Kotjok. Minuman beraroma hangat dari jahe, kayu manis, cengkeh ini pernah populer di era klasik Bogor.
Di kawasan Gang Aut & Suryakencana, kamu mungkin menemukan gerobak kecil penjual bir kotjok tradisional. Suasana vintage + cita rasa hangat membuatnya cocok dinikmati saat udara Bogor agak dingin.
Menelusuri Gang Aut di Suryakencana bukan sekadar perjalanan kuliner — itu adalah perjalanan waktu, lintas sejarah dan cita rasa. Dari seduhan soto kuning hingga citarasa Tionghoa ngohiang, dari lumpia lembut hingga cacahan kikil di cungkring, setiap gigitan menyimpan cerita dan tradisi. Bagi siapa pun yang mengaku pencinta kuliner Bogor, kawasan ini adalah “must visit” utamanya.
Artikel Terkait
Pernah Coba Kuliner Khas Bogor yang Satu Ini?Toge Goreng Viral Murah di TikTok, Rasanya Autentik Bikin Ketagihan
Pertamina & Etanol 3,5%: Ancaman Mesin atau Solusi Energi?
Benarkah BBM Etanol Aman untuk Mesin Kendaraan?
VIVO & BP Tolak BBM Pertamina: Gara-Gara Etanol 3,5%
BBM Etanol 3,5%: Ramah Lingkungan atau Ancaman Mesin?