Banyak pengguna mobil dan motor resah, bukan karena dampak nyata, tapi karena tidak tahu apa yang mereka beli. Tanpa label resmi seperti E10 atau E20, konsumen merasa “dibohongi” karena tidak ada informasi terbuka.
Baca Juga: Dari Brasil ke Thailand: Pelajaran BBM Etanol untuk Indonesia
7. Kunci Sukses: Regulasi & Edukasi
Polemik ini akan terus ada jika pemerintah dan Pertamina tidak segera:
- Memberi label resmi di SPBU.
- Menyediakan edukasi publik soal manfaat etanol.
- Menjamin pasokan etanol lokal agar tidak mengganggu pangan.
Dengan langkah itu, etanol bisa dilihat sebagai solusi energi bersih, bukan ancaman.
Kontroversi BBM etanol 3,5% sebetulnya adalah “wake-up call” bagi Indonesia. Bukan masalah teknis mesin semata, tapi masalah komunikasi, transparansi, dan kebijakan energi.
Jika dikelola dengan baik, Indonesia bisa menyusul Brasil, AS, dan Thailand dalam memanfaatkan etanol sebagai energi hijau. Tapi jika dibiarkan abu-abu, isu ini bisa terus jadi sumber keresahan publik.
Artikel Terkait
Dari Operator ke Penjual Kopi: Cerita Pegawai Shell
Kenapa SPBU Shell Kosong? Ini 5 Penyebab Utama
BBM Shell Habis, Ini Klarifikasi ESDM dan DPR
Dampak Ekonomi dari Fenomena SPBU Shell Kosong
Fenomena Shell Kosong, Apa Solusi ke Depan?