Siapa Sebenarnya Bjorka? Hacker Misterius Indonesia

BOGORINSIDER.com – Nama Bjorka sudah lama menghantui ruang digital Indonesia. Ia dikenal sebagai hacker misterius yang mampu menembus sistem data besar milik negara dan perusahaan, lalu membocorkannya ke publik. Setelah resmi ditangkap aparat pada 2 Oktober 2025, publik semakin penasaran: siapa sebenarnya sosok Bjorka?

Awal Kemunculan Bjorka

Bjorka pertama kali muncul di forum gelap sekitar tahun 2022. Ia menggunakan nama samaran yang terinspirasi dari penyanyi asal Islandia, Björk, meski tak ada kaitan langsung. Dengan identitas misterius, Bjorka mulai mengunggah data pribadi warga Indonesia ke forum hacking internasional.

Data yang ia bocorkan bukan sembarangan, mulai dari data KPU, operator seluler, hingga dokumen kementerian. Publik pun geger, sebab kebocoran ini menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan siber di Indonesia.

Aksi-Aksi yang Mengguncang

Beberapa aksi Bjorka yang paling mencuri perhatian publik antara lain:

1. Bocoran Data Pemilih KPU – jutaan data pemilih disebut dijual di forum luar negeri.
2. Data Operator Seluler – nomor telepon, email, hingga identitas pengguna beredar.
3. Dokumen Pemerintah – termasuk surat menyurat pejabat penting yang seharusnya bersifat rahasia.
4. Provokasi di Media Sosial – Bjorka sempat membuka akun Twitter dan Telegram, membagikan komentar nyeleneh yang menantang aparat keamanan.

Tidak heran, namanya langsung jadi sorotan internasional.

Identitas Misterius

Meski kini sudah ditangkap, aparat belum membocorkan detail identitas asli Bjorka. Hal ini memunculkan spekulasi liar di masyarakat. Ada yang menyebut Bjorka hanyalah “topeng” dari jaringan hacker internasional. Ada juga yang menduga ia hanyalah satu orang dengan keahlian tinggi dalam cyber attack.

“Identitas Bjorka akan kami buka setelah penyidikan lebih lanjut,” kata Kadiv Humas Polri saat konferensi pers.

Kenapa Bisa Begitu Berbahaya?

Ada dua alasan kenapa Bjorka begitu ditakuti:

1. Kemampuan Teknis Tinggi – Ia mampu mengeksploitasi celah keamanan sistem yang dianggap solid.
2. Efek Psikologis – Ia tidak sekadar membocorkan data, tetapi juga membangun citra sebagai “hacker hero” di mata sebagian publik.

Dampaknya, masyarakat jadi semakin tidak percaya pada keamanan data nasional.

Baca Juga: Bjorka Ditangkap, Polisi Beberkan Fakta Mengejutkan