Heboh! Gambar Prabowo Dipakai Kampanye Israel, Netizen Bertanya-Tanya

Ada beberapa alasan kenapa kabar ini begitu cepat menyebar:

1. Konteks Geopolitik – Indonesia dan Israel tidak punya hubungan diplomatik resmi, dan isu Palestina selalu jadi sorotan besar di tanah air.
2. Figur Prabowo – Sebagai presiden baru, setiap gerak-gerik Prabowo menjadi perhatian publik, apalagi jika dikaitkan dengan isu internasional.
3. Era Disinformasi – Polarisasi politik kerap dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan menyebarkan hoaks atau konten manipulatif.

Dalam konteks politik komunikasi, menggunakan wajah seorang pemimpin di baliho propaganda di luar negeri bisa dianggap upaya menciptakan “kebingungan simbolik”  seolah ada kedekatan, dukungan, atau keterlibatan.

Pandangan Pakar

Beberapa pengamat komunikasi politik menilai, isu ini lebih mirip kampanye disinformasi ketimbang kejadian nyata.

“Kalau memang benar ada baliho seperti itu, pasti media internasional besar sudah ramai memberitakan. Karena ini menyangkut tokoh sekelas presiden Indonesia,” kata analis politik internasional Universitas Indonesia (UI).

Sementara itu, pemerhati media digital mengingatkan masyarakat agar tidak buru-buru percaya. “Saat ini manipulasi visual dengan AI sangat mudah dibuat. Sebelum ada verifikasi dari sumber kredibel, lebih baik anggap klaim semacam ini sebagai unverified claim,” ujarnya.

Apa Selanjutnya?

Kasus ini menunjukkan pentingnya literasi digital. Publik perlu lebih kritis menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan isu internasional sensitif.

Jika benar ada pihak yang sengaja menyebarkan isu ini, tujuannya bisa beragam:

• Menguji reaksi publik Indonesia.
• Membuat kegaduhan politik dalam negeri.
• Atau bahkan sekadar konten viral untuk mengundang klik.

Bagi pemerintah Indonesia, isu seperti ini bisa jadi momentum untuk mempertegas sikap resmi terhadap Israel dan Palestina, sekaligus menunjukkan komitmen dalam melawan hoaks yang menyerang reputasi negara.

Kasus foto Prabowo di baliho Israel masih misterius. Tanpa bukti visual asli yang terverifikasi, klaim ini belum bisa dianggap fakta. Namun, satu hal pasti: masyarakat harus tetap waspada agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang belum jelas kebenarannya.