BOGORINSIDER.com – Ribuan petani dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/9/2025), dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Mereka menuntut pemerintah dan DPR segera menuntaskan konflik agraria yang kian meluas serta mendesak reforma agraria sejati.
Aksi ini diwarnai dengan orasi lantang, teatrikal protes, hingga aksi ekstrem salah satu petani asal Riau yang nekat mengecor sebagian tubuhnya dengan semen sebagai simbol kebuntuan nasib mereka.
Gelombang Massa dari Berbagai Daerah
Sejak pagi, arus massa mulai berdatangan dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, hingga Kalimantan. Mereka membawa spanduk bertuliskan:
- “Hentikan Perampasan Tanah!”
- “Reforma Agraria Sejati Bukan Janji Kosong!”
- “Kembalikan Hak Petani atas Lahan Garapan.”
Koordinator lapangan menyebut jumlah peserta mencapai lebih dari 10.000 orang. Jalan Gatot Subroto di sekitar kompleks DPR sempat lumpuh total karena massa memenuhi jalur utama.
Polisi melakukan rekayasa lalu lintas, mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif.
Tuntutan Utama Petani
Dalam orasinya, perwakilan petani menegaskan lima tuntutan utama:
- Reforma agraria sejati, bukan sekadar program sertifikasi tanah.
- Hentikan alih fungsi lahan produktif menjadi kawasan industri dan properti.
- Penyelesaian konflik agraria yang menjerat puluhan ribu keluarga petani di seluruh Indonesia.
- Cabut regulasi bermasalah seperti UU Cipta Kerja yang dianggap memperparah perampasan tanah.
- Bentuk lembaga khusus agraria untuk memastikan distribusi tanah adil bagi petani kecil.
“Selama puluhan tahun kami hanya dijanjikan. Tapi lahan kami terus menyusut, anak-anak kami tidak lagi bisa bertani. Reforma agraria sejati adalah harga mati,” ujar Sumarno, petani asal Indramayu, saat berorasi.
Aksi Ekstrem: Tubuh Dicor Semen
Momen paling menyita perhatian terjadi ketika seorang petani asal Riau melakukan aksi teatrikal dengan mencor tubuhnya sendiri menggunakan semen. Setengah badannya dibungkus plastik bening, lalu dituang semen hingga mengeras.
“Aksi ini simbol bahwa nasib petani semakin terikat, dibungkam, dan sulit bergerak. Jika pemerintah tidak bergerak, kami hanya akan menjadi patung di negeri sendiri,” teriaknya, disambut sorakan massa.
Aksi tersebut viral di media sosial dan menjadi headline berbagai portal berita nasional.
Baca Juga: Fenomena “Rohana & Rojali” di Tengah Lonjakan Harga Beras
Artikel Terkait
Prabowo Kunjungi Polisi Luka Demo, Malah Beri Kenaikan Pangkat
Dari Demo ke Timeline, Lahirnya Tren Brave Pink Ikon Demo 2025
Demo Aliansi Perempuan Indonesia 3 September, Berikut Ini 4 Tuntutan Utama
Simbol Pink, Hitam, dan Sapu Lidi Akan Mewarnai Aksi Demo Perempuan DPR 2025
Sorak Sorai, Akhirnya DPR Kehilangan Fasilitas Usai Demo Besar
BEM UI Gelar Demo di DPR: Tegaskan Kritik atas Sikap Pemerintah terhadap Tuntutan 17+8