Komdigi Bahas Identitas Digital, Medsos Butuh Scan Wajah?

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 16:02 WIB
Ilustrasi pengguna memindai wajah lewat ponsel, terkait wacana autentikasi biometrik akun media sosial oleh Komdigi. (Foto/ Istimewa)
Ilustrasi pengguna memindai wajah lewat ponsel, terkait wacana autentikasi biometrik akun media sosial oleh Komdigi. (Foto/ Istimewa)

BOGORINSIDER.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji penerapan verifikasi biometrik berupa scan wajah dan sidik jari sebagai syarat aktivasi akun media sosial.

Wacana ini muncul seiring kebutuhan pemerintah memperkuat keamanan ruang digital dan mencegah penyalahgunaan akun anonim yang sering digunakan untuk penyebaran hoaks, penipuan daring, hingga aktivitas buzzer.

Komdigi menjelaskan bahwa rencana ini bagian dari pengembangan single digital identity atau identitas digital tunggal. Dengan sistem ini, setiap akun media sosial dapat ditelusuri ke identitas asli pemiliknya.

“Langkah ini bukan untuk membatasi, tetapi memastikan ruang digital lebih aman dan akuntabel,” kata pejabat Komdigi dalam konferensi pers.

Baca Juga: Kuota Haji, KPK, dan Khalid Basalamah: Apa yang Terjadi?

Meski ramai diperbincangkan, Komdigi menegaskan bahwa kebijakan ini masih sebatas kajian. Belum ada regulasi resmi maupun mekanisme teknis terkait penerapan biometrik untuk akun medsos.

Beberapa poin yang masih dikaji antara lain:

  • Apakah wajib untuk semua pengguna atau opsional.
  • Bagaimana metode penyimpanan data biometrik.
  • Jaminan perlindungan data pribadi sesuai UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Jika diterapkan, kebijakan ini diyakini bisa menekan angka akun palsu dan meningkatkan akuntabilitas pengguna. Namun, muncul pula tantangan besar, terutama soal privasi dan kebocoran data.

Sejumlah pengamat digital menilai Komdigi harus lebih transparan dalam menjelaskan siapa pengelola data biometrik, bagaimana keamanan datanya, serta apa jaminan jika terjadi pelanggaran.

Di media sosial, wacana ini menuai pro-kontra. Sebagian pengguna mendukung langkah pemerintah untuk membersihkan ruang digital dari hoaks dan penipuan.

Namun, banyak juga yang mengkritik dengan alasan kebijakan biometrik berpotensi mengancam privasi dan membatasi kebebasan berekspresi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X