BOGORINSIDER.com --Fakta baru terungkap dalam kasus mutilasi Mojokerto yang menggemparkan Indonesia. Tersangka Alvi Maulana (28), yang membunuh dan memutilasi kekasihnya TAS (25), ternyata pernah bekerja sebagai tukang jagal hewan.
Polisi menilai pengalaman kerjanya itu membuat Alvi begitu ‘profesional’ saat melakukan pemotongan tubuh korban.
Latar Belakang Pekerjaan
Alvi Maulana berasal dari keluarga sederhana di Jawa Timur. Setelah lulus sekolah menengah, ia bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu pekerjaan yang pernah ia jalani adalah tukang jagal di pasar tradisional.
Baca Juga: Mengenal TAS, Perempuan Muda Korban Mutilasi Mojokerto
Pekerjaan ini membuatnya terbiasa menggunakan pisau dan alat pemotong untuk memisahkan daging dan tulang hewan.
“Ia punya keterampilan teknis dari pengalaman kerjanya. Itu yang kami lihat saat memeriksa cara pelaku melakukan mutilasi,” ujar Kapolres Mojokerto AKBP Andi Rahmad dalam konferensi pers.
Menurut penyidik, latar belakang sebagai tukang jagal membuat Alvi tidak lagi memiliki hambatan emosional ketika berhadapan dengan darah atau proses pemotongan tubuh. Hasilnya, ia memotong tubuh korban menjadi ratusan bagiandengan presisi yang mengerikan.
“Jumlah potongan tubuh korban mencapai 310. Cara pemotongan menunjukkan pelaku terbiasa menggunakan pisau secara sistematis,” jelas penyidik Polda Jatim.
Fakta ini sejalan dengan keterangan CNN Indonesia dan MetroTV News yang menyebut pelaku tampak “sangat profesional” dalam melancarkan aksinya.
Baca Juga: Kronologi Kasus Pelaku Mutilasi Kekasihnya di Mojokerto dari Awal hingga Akhir
Psikolog forensik menilai bahwa pekerjaan Alvi sebagai tukang jagal membuatnya desensitisasi atau berkurangnya sensitivitas terhadap kekerasan fisik.
“Bekerja dalam situasi yang melibatkan darah dan pemotongan hewan secara berulang bisa membuat seseorang lebih kebal terhadap rasa ngeri. Jika kondisi emosi tidak stabil, keterampilan teknis itu bisa berubah menjadi senjata berbahaya,” jelas seorang psikolog klinis kepada media.
Setelah berhenti menjadi tukang jagal, Alvi menjalani kehidupan yang tidak menentu.
Artikel Terkait
Haornas ke-42 Diselenggarakan di Tengah Kosongnya Kursi Menpora
Biadab, Kasus Mutilasi Mojokerto Ditemukan 310 Potongan Tubuh Gegerkan Mojokerto
Terbiasa Menggunakan Pisau, Sadisnya Latar Pelaku Lakukan Mutilasi Kekasihnya di Mojokerto
Pernah Jadi Tukang Jagal Hewan, Motif Mutilasi Mojokerto Sampai 76 Potongan Tubuh Ditemukan