Alvi Maulana, Eks Tukang Jagal di Balik Teganya Mutilasi Kekasihnya di Mojokerto

photo author
- Selasa, 9 September 2025 | 15:33 WIB
Pekerjaan Alvi Maulana Pelaku Mutilasi ( Foto/Instagram)
Pekerjaan Alvi Maulana Pelaku Mutilasi ( Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Fakta baru terungkap dalam kasus mutilasi Mojokerto yang menggemparkan Indonesia. Tersangka Alvi Maulana (28), yang membunuh dan memutilasi kekasihnya TAS (25), ternyata pernah bekerja sebagai tukang jagal hewan.

Polisi menilai pengalaman kerjanya itu membuat Alvi begitu ‘profesional’ saat melakukan pemotongan tubuh korban.

Latar Belakang Pekerjaan

Alvi Maulana berasal dari keluarga sederhana di Jawa Timur. Setelah lulus sekolah menengah, ia bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu pekerjaan yang pernah ia jalani adalah tukang jagal di pasar tradisional.

Baca Juga: Mengenal TAS, Perempuan Muda Korban Mutilasi Mojokerto

Pekerjaan ini membuatnya terbiasa menggunakan pisau dan alat pemotong untuk memisahkan daging dan tulang hewan.

“Ia punya keterampilan teknis dari pengalaman kerjanya. Itu yang kami lihat saat memeriksa cara pelaku melakukan mutilasi,” ujar Kapolres Mojokerto AKBP Andi Rahmad dalam konferensi pers.

Menurut penyidik, latar belakang sebagai tukang jagal membuat Alvi tidak lagi memiliki hambatan emosional ketika berhadapan dengan darah atau proses pemotongan tubuh. Hasilnya, ia memotong tubuh korban menjadi ratusan bagiandengan presisi yang mengerikan.

“Jumlah potongan tubuh korban mencapai 310. Cara pemotongan menunjukkan pelaku terbiasa menggunakan pisau secara sistematis,” jelas penyidik Polda Jatim.

Fakta ini sejalan dengan keterangan CNN Indonesia dan MetroTV News yang menyebut pelaku tampak “sangat profesional” dalam melancarkan aksinya.

Baca Juga: Kronologi Kasus Pelaku Mutilasi Kekasihnya di Mojokerto dari Awal hingga Akhir

Psikolog forensik menilai bahwa pekerjaan Alvi sebagai tukang jagal membuatnya desensitisasi atau berkurangnya sensitivitas terhadap kekerasan fisik.

“Bekerja dalam situasi yang melibatkan darah dan pemotongan hewan secara berulang bisa membuat seseorang lebih kebal terhadap rasa ngeri. Jika kondisi emosi tidak stabil, keterampilan teknis itu bisa berubah menjadi senjata berbahaya,” jelas seorang psikolog klinis kepada media.

Setelah berhenti menjadi tukang jagal, Alvi menjalani kehidupan yang tidak menentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X