BOGORINSIDER.com --Malam di Jalan Tamansari, Bandung, berubah mencekam. Rekaman CCTV yang viral pada Senin (1/9/2025) memperlihatkan detik-detik saat aparat gabungan TNI-Polri diduga menyerang kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).
Dari layar hitam putih itu, terlihat kepulan asap, suara tembakan gas air mata, dan deru kendaraan taktis yang masuk ke area sekitar kampus.
Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, menyulut gelombang kemarahan publik.
Tagar #AllEyesOnBandung pun mendominasi lini masa, menandai perhatian nasional terhadap insiden yang disebut-sebut mengancam kebebasan akademik.
Baca Juga: Insiden Mencekam di Bandung, Aparat Diduga Serang Kampus Unisba dan Unpas
Kronologi dari Rekaman CCTV
Sekitar pukul 21.00 WIB, rekaman CCTV memperlihatkan sebuah kendaraan taktis berhenti di dekat gerbang Unisba. Tak lama, cahaya kilatan terlihat diikuti oleh suara dentuman keras diduga tembakan gas air mata. Kepulan asap mulai menyelimuti area sekitar, membuat mahasiswa berhamburan.
Beberapa detik kemudian, kamera lain di area Unpas menangkap kerumunan mahasiswa yang panik, sebagian menutup wajah dengan kain basah, sebagian lain terbatuk-batuk hebat. Teriakan “Tolong!” terdengar bersahut-sahutan.
Seorang mahasiswa yang berada di lokasi menceritakan, “Kami sedang berdiskusi di depan kampus, tiba-tiba asap menyebar ke mana-mana. Saya tidak bisa bernapas, mata perih, semua orang panik.”
Dampak Langsung: Puluhan Korban
Laporan dari Murianews mencatat 51 orang mengalami luka-luka. Sebagian besar korban mengalami sesak napas, iritasi mata, hingga pingsan karena paparan gas air mata. Ambulans yang hendak mengevakuasi korban bahkan sempat terhalang masuk, hanya bisa berhenti di kawasan Institut Teknologi Bandung (ITB), beberapa ratus meter dari lokasi kejadian.
Situasi ini memperparah kondisi korban. “Waktu itu ambulans tidak bisa masuk. Kami harus menggendong teman yang pingsan ke luar area kampus,” ujar seorang relawan medis.
Rekaman CCTV ini menjadi bukti visual yang menguatkan dugaan serangan aparat. Warganet menilai tindakan tersebut tidak sepatutnya dilakukan di lingkungan pendidikan.
Baca Juga: Prabowo Kunjungi Polisi Luka Demo, Malah Beri Kenaikan Pangkat
Artikel Terkait
Tagar 17+8 Tuntutan Rakyat Menggema di Media Sosial, Desak Reformasi DPR
Asal Mula “17+8 Tuntutan Rakyat”, Dari 211 Aspirasi Jadi Gerakan Viral
Kenapa Disebut 17+8? Ini Dia Arti Simbolik Tuntutan Rakyat Viral
Gejolak Protes Aksi Demo Semakin Memanas, Presiden Prabowo Cabut Tunjangan DPR
Ungkapan Presiden Prabowo 'Demi Allah, Saya Akan Terus Bersama Rakyat'