BOGORINSIDER.com --Gelombang diskusi publik di media sosial kembali memanas setelah tagar “17+8 Tuntutan Rakyat” mendadak viral sejak akhir Agustus 2025. Isinya memuat 25 poin tuntutan masyarakat, mulai dari penghentian kekerasan hingga desakan reformasi parlemen.
Fenomena ini bermula ketika sejumlah akun aktivis dan komunitas sipil membagikan infografis berisi daftar 17 poin utama serta 8 poin tambahan yang dianggap sebagai aspirasi rakyat.
Konten tersebut kemudian menyebar luas di platform X, Instagram, hingga TikTok, dan ramai dijadikan bahan diskusi oleh warganet.
Baca Juga: Rumah Nafa Urbach Dijarah, Soroti Lemahnya Keamanan Kompleks Perumahan
Tagar #178TuntutanRakyat mencuat pasca gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Menurut pantauan media, sebagian tuntutan terkait erat dengan isu demokrasi, kebebasan berpendapat, hingga transparansi anggaran.
Portal DetikInet melaporkan, 17+8 tuntutan itu dipandang publik sebagai refleksi keresahan masyarakat terhadap kondisi politik dan ekonomi saat ini. Sementara iNews menyebut tuntutan mencakup penghentian kekerasan aparat, revisi UU kontroversial, hingga perombakan sistem representasi di DPR.
Isi 17+8 Tuntutan
Meskipun belum ada dokumen resmi yang mengatasnamakan organisasi tertentu, beberapa poin yang paling banyak disoroti antara lain:
-
Hentikan kekerasan terhadap demonstran.
-
Revisi undang-undang yang dianggap merugikan rakyat.
-
Reformasi parlemen dengan sistem keterwakilan lebih transparan.
-
Perlindungan kebebasan berpendapat di ruang digital.
-
Transparansi penggunaan anggaran negara.
Baca Juga: Pasca Penjarahan, Warga Bintaro Gelisah, TNI Perketat Penjagaan Rumah Sri Mulyani
Artikel Terkait
Respons Presiden Prabowo Usai Protes Ricuh, Ambil Langkah Tegas Perintahkan TNI dan Polri
Kediaman Uya Kuya di Duren Sawit Rusak dan Dijarah Warga
Kericuhan di Duren Sawit, Rumah Uya Kuya Jadi Sasaran Amukan Massa
Rumah Eko Patrio Dijarah, Isi Hunian Nyaris Ludes
Aparat Kewalahan, Penjarahan Rumah Eko Patrio Berlangsung Terbuka