BOGORINSIDER.com --Nama Afan Kurniawan kini menjadi sorotan publik setelah dirinya tewas tragis terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam aksi demonstrasi di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Namun di balik pemberitaan yang ramai, sosok Afan adalah seorang ayah, anak, dan sahabat yang dikenal rendah hati serta pekerja keras.
Afan, Tulang Punggung Keluarga
Afan Kurniawan, berusia 32 tahun, dikenal oleh keluarga dan tetangga sebagai pribadi yang sederhana. Ia bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) sejak 2018 untuk menghidupi istri dan dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sang istri, Siti Rohmah, mengaku bahwa Afan adalah sosok yang penuh tanggung jawab.
Baca Juga: Miris, Ojol Tewas Dilindas Dua Kali Rantis Brimob di Pejompongan
“Dia selalu bilang kerja keras bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk masa depan anak-anak,” ujar Siti sambil menahan tangis saat ditemui awak media.
Sehari-Hari Bersama Helm dan Jaket Hijau
Tetangga mengenang Afan sebagai pribadi ramah. Hampir setiap pagi ia berangkat selepas subuh dengan motor kesayangannya. Jaket hijau Gojek dan helm hitam menjadi identitas sehari-hari. Meski sering pulang larut malam, Afan tak pernah lupa menyempatkan diri bercengkerama dengan anak-anaknya.
“Kalau sudah pulang, dia suka jajanin anak-anaknya roti atau es krim. Walaupun sederhana, itu selalu jadi kebahagiaan bagi keluarganya,” kata Udin, tetangga satu kontrakan.
Detik-Detik Terakhir
Kabar meninggalnya Afan membuat keluarga syok. Rekan-rekan sesama ojol yang berada di lokasi menceritakan bahwa Afan sebenarnya tidak ikut berdemo. Ia hanya kebetulan berada di sekitar lokasi saat hendak menjemput penumpang. Namun, nahas, ia terpeleset di jalan dan terlindas rantis Brimob yang melintas.
Didin, sahabat sekaligus sesama ojol, menjadi saksi mata kejadian. “Saya lihat dengan mata kepala sendiri. Afan terpeleset, jatuh, lalu rantis melindasnya. Saya langsung menjerit tapi sudah terlambat,” ujarnya dengan suara bergetar.
Baca Juga: Polri Periksa 7 Anggota Brimob Terkait Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis
Komunitas ojek online di Jakarta menyebut Afan sebagai sosok yang baik hati dan tidak pernah menolak saat dimintai bantuan. Ratusan pengemudi ojol kemudian menggelar doa bersama di lokasi kejadian serta mengawal jenazah Afan ke pemakaman di kampung halamannya, Bekasi.
“Dia itu selalu bantu kalau ada ojol lain kesusahan. Kehilangan Afan seperti kehilangan saudara sendiri,” kata Mulyadi, koordinator komunitas ojol setempat.
Reaksi Publik dan Dukungan
Duka juga datang dari sesama driver di berbagai kota. Media sosial dibanjiri dengan tagar #JusticeForAfan. Banyak yang menuntut keadilan atas tragedi ini, sekaligus menggalang donasi untuk keluarga yang ditinggalkan. Hingga Jumat (29/8), donasi yang terkumpul dilaporkan mencapai ratusan juta rupiah.
Baca Juga: Tragedi Demo DPR: Ojol Tewas Tergilas Rantis Brimob
Artikel Terkait
Aksi Nasional Buruh, Tuntut Perubahan Kebijakan Ketenagakerjaan
Rekayasa Perjalanan KRL Akibat Demo di Sekitar DPR
Jalur KRL Dialihkan Imbas Massa Padati Kawasan DPR
Warga Baduy Ikut Aksi di DPR: "Kami Enggak Perlu Janji, yang Dibutuhkan Itu Pekerjaan dan Makan"
Warga Baduy Hadir di DPR, Suara dari Pedalaman untuk Keadilan Sosial