BOGORINSIDER.com - Aksi massa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta pada Kamis (28/8/2025) menjadi sorotan bukan hanya karena jumlah peserta, tetapi juga kehadiran warga Baduy. Dari wilayah pedalaman Banten, suara mereka turut menggema, menyampaikan keresahan yang sama: kebutuhan dasar rakyat belum sepenuhnya terpenuhi.
Salah satunya, Rasja, pria 38 tahun asal Kanekes, Baduy Luar. Perjalanannya menempuh jarak lebih dari 145 kilometer hingga sampai ke Senayan menjadi simbol tekad masyarakat adat dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.
Perjalanan Panjang Membawa Pesan
Dengan mengenakan kain Lomar khas Baduy berwarna biru, Rasja menempuh perjalanan menggunakan mobil menuju Stasiun Rangkasbitung, dilanjutkan dengan KRL ke Stasiun Palmerah. Meski datang tanpa alas kaki, langkahnya tidak goyah.
Baca Juga: Warga Baduy Ikut Aksi di DPR: Kami Enggak Perlu Janji, yang Dibutuhkan Itu Pekerjaan dan Makan
Kehadirannya menegaskan keresahan masyarakat akar rumput. "Rakyat kecil itu butuh makan dan pekerjaan, bukan janji-janji," ungkapnya dengan nada tegas, mencerminkan kekecewaan terhadap janji politik yang kerap tak ditepati.
Simbol Perlawanan dari Rakyat Kecil
Kehadiran warga Baduy dalam aksi ini menjadi gambaran bahwa keresahan bukan hanya milik buruh perkotaan. Dari desa terpencil hingga pusat ibu kota, tuntutannya sama: kehidupan yang layak dan kebijakan yang berpihak pada rakyat.