"Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan AG telah mengakui kesalahannya," kata Tajri. Untuk menanggulangi situasi tersebut, Dinas Kesehatan Kepahiang menanggung biaya perawatan Jolhanda dan juga meminta maaf kepada korban dan keluarganya. Tajri menegaskan harapannya agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Artikel Terkait
Kronologi penangkapan pemilik ponpes di Jaktim kasus pencabulan santri-santrinya
Modus pemilik pondok pesantren lancarkan aksinya lakukan tindakan pencabulan ke santri laki-laki
Polisi bongkar kasus Pelecehan di Pondok Pesantren di Duren Sawit, ternyata istri sudah sering pergoki suaminya sedang begituan
Polisi tangkap 2 guru pondok pesantren diduga terlibat kasus pencabulan korban santri
Alibi pemilik pondok pesantren Jaktim lakukan pencabulan untuk sembuhkan penyakit