BOGORINSIDER.com --Polisi mengungkap kasus pelecehan yang dilakukan oleh pemilik sebuah pondok pesantren di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pelaku berinisial CH (47) diduga melakukan tindakan tidak terpuji terhadap santrinya sendiri. Ironisnya, aksi tersebut beberapa kali diketahui oleh istri dan saudaranya.
"Sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu kepada para santri. Tapi masih tetap dan tetap dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren ini," ujarnya.
Hingga kini, total ada dua santri laki-laki berinisial MFR (17) dan RN (17) yang diduga dicabuli tersangka.
Baca Juga: Kronologi penangkapan pemilik ponpes di Jaktim kasus pencabulan santri-santrinya
Aksi pencabulan tersebut dilakukan di sebuah ruangan di pondok pesantren dan rumah pribadinya saat istrinya tengah mengajar.
"Di rumahnya, pada saat rumah kosong, istrinya mengajar. Kedua kalau istrinya ada di rumah maka dia menggunakan kamar atau ruang pribadinya di pondok pesantren itu di sekitar lantai 3, yang aksesnya memang hanya bisa dimasuki oleh si tersangka atau pimpinan pondok pesantren ini," ujarnya.
Selain pemilik pondok pesantren, guru ngaji berinisial MCN dilaporkan terkait kasus serupa.
Baca Juga: Redflagnya menteri Satryo suka pecat sepihak, dan tampar berikut ini klarifikasi Kemdiktisaintek
Dilaporkan ada tiga orang santri laki-laki lain yang menjadi korban, yakni ARD (18), IAM (17), dan YIA (15).
Saat ini keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Akibat kasus tersebut, mereka dijerat dengan Pasal 76 e juncto Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Keduanya terancam 15 tahun penjara.
Artikel Terkait
Profil dan karir Baskara Mahendra yang kini viral di sosial media digugat cerai Sherina Munar
Menteri Satryo panggil dua pegawai buntut dari aksi protes Kemendikti Saintek
Akhirnya berdamai ini dia 3 hal yang disampaikan Satryo Soemantri Brodjonegoro buntut aksi demonstrasi
Kronologi ratusan ASN Kemdiktisaintek gelar unjuk rasa, protes pemecatan pegawai
DPR beri respon terkait kasus Satryo Soemantri Brodjonegoro Kemendikti Saintek usai di demonstrasi