BOGORINSIDER.com --Tim gabungan pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah Korban Longsor Pekalongan yang terjadi di Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu pagi, 23 Januari 2025.
Hingga siang hari, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 19 orang, sementara tujuh lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan dalam keterangan resminya bahwa data korban meninggal dunia per 23 Januari 2025 terkonfirmasi mencapai 19 jiwa.
Baca Juga: Berita duka bencana alam tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan merenggut korban jiwa
Selain itu, peristiwa longsor ini juga mengakibatkan kerugian material yang cukup besar, antara lain dua rumah rusak parah, dua jembatan rusak, tiga kendaraan roda empat rusak berat, sebuah kafe terdampak, serta tiga akses jalan yang tertutup material longsor.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh tim SAR adalah terputusnya jalur menuju lokasi terdampak akibat longsor.
Untuk sementara, akses ke lokasi harus dilakukan melalui Kali Bening di Kabupaten Banjarnegara, karena jembatan yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan terputus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, bersama dengan instansi terkait, terus melakukan upaya pendataan dan penanganan di lokasi bencana.
Baca Juga: Alibi pemilik pondok pesantren Jaktim lakukan pencabulan untuk sembuhkan penyakit
Dalam kesempatan ini, BNPB mengimbau masyarakat dan tim yang sedang bekerja di lapangan untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Data lebih lanjut mengenai korban yang telah teridentifikasi masih terus diperbarui oleh BNPB:
1. Revalina (P) 19 thn
2. Suyati (P)
3. Kiki Pramudita (L) 23 thn
4. Sutar (L) 49 thn
5. Riyanto (L) 50 thn
6. Ayat (L) 27 thn
7. Sumeri (L) 30 thn
8. Doni (L) 27 thn
9. Winarko (L) 27 thn
10. Supari (L) 37 thn
Baca Juga: Polisi tangkap 2 guru pondok pesantren diduga terlibat kasus pencabulan korban santri
11. Sularso (L) 44 thn
12. Inawati (P) 23 thn
13. Afkar (L) 4 thn
14. Husnul Cholifah (P) 35 thn
15. Rokhim (L) 40 thn
16. Joni Yulianto (L) 45 thn
17. Rahmono (L) 24 thn
18. Aisah (P)
19. Ta’ari (L)
Dua jenazah yang ditemukan pada pagi hari ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang pada peristiwa naas Senin (20/1) lalu. Adapun sisa 7 korban hilang yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan sebagai berikut:
1. M. Teguh Imanto
2. Abiyas
3. Giyanto
4. Tegar Hapriyanto
5. M. Nasrulah Amin
6. Aurel
7. Ta’ad
Artikel Selanjutnya
DPR beri respon terkait kasus Satryo Soemantri Brodjonegoro Kemendikti Saintek usai di demonstrasi
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
DPR beri respon terkait kasus Satryo Soemantri Brodjonegoro Kemendikti Saintek usai di demonstrasi
Redflagnya menteri Satryo suka pecat sepihak, dan tampar berikut ini klarifikasi Kemdiktisaintek
Kronologi penangkapan pemilik ponpes di Jaktim kasus pencabulan santri-santrinya
Modus pemilik pondok pesantren lancarkan aksinya lakukan tindakan pencabulan ke santri laki-laki
Polisi bongkar kasus Pelecehan di Pondok Pesantren di Duren Sawit, ternyata istri sudah sering pergoki suaminya sedang begituan