Ini dia sosok Mikala Ali Purwandi mahasiswa IPB penjahat kelamin hingga pelecehan

BOGORINSIDER.com --Platform media sosial X kini tengah diramaikan oleh perbincangan terkait seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran seksual.

Mahasiswa bernama Mikala Ali Purwandi.S, yang berasal dari Program Studi Manajemen, resmi terdaftar sebagai mahasiswa IPB pada 14 Agustus 2024.

Kasus ini mencuat setelah sebuah thread di platform X, yang dibuat oleh akun @rediscolourr pada 14 Januari 2025, membongkar tuduhan terhadap MAPS.

Baca Juga: Viral di platform media sosial X seorang mahasiswa IPB diduga menjadi penjahat kelamin, banyak korban hingga hamil

Thread tersebut berisi tudingan bahwa MAPS telah melakukan pelecehan seksual serta tindakan yang merusak kesehatan mental perempuan di sekitarnya.

Dalam unggahannya, akun tersebut menyertakan foto terduga pelaku, data mahasiswa, video, dan tautan ke akun Instagram MAPS.

Menurut penuturan pemilik akun, kasus ini bermula ketika teman pemilik akun menjalin hubungan dengan MAPS.

Namun, seiring waktu, muncul perilaku tidak pantas dari MAPS. Salah satu kejadian yang diungkap adalah ketika MAPS diduga menyentuh bagian tubuh kekasihnya secara tidak senonoh saat sedang berbincang.

Meski sempat meminta maaf melalui pesan singkat, tindakan-tindakan yang dianggap melecehkan terus berlanjut, termasuk permintaan untuk melakukan video call dengan konten seksual.

Baca Juga: Hotman Paris tolak jadi kuasa hukum Nikita Mirzani dalam kasus dengan Vadel Badjideh

Puncaknya terjadi ketika MAPS mengajak kekasihnya belajar bersama di rumah. Dalam kesempatan tersebut, MAPS diduga menggunakan kata-kata manis untuk membujuk kekasihnya melakukan hubungan badan.

Tanpa persetujuan eksplisit, hubungan tersebut kemudian terjadi. Kekasihnya mengaku merasa kesakitan dan mengalami pendarahan setelah kejadian itu. MAPS kembali meminta maaf melalui pesan.

Pemilik akun juga mengungkap bahwa hubungan seksual tanpa pengaman terjadi sebanyak dua kali. Setelah itu, MAPS meminta kekasihnya mengonsumsi pil Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah kehamilan.

Beberapa waktu kemudian, kekasihnya mengalami keterlambatan menstruasi selama dua minggu. Meski hasil tes kehamilan menunjukkan garis samar, kekasihnya akhirnya mengalami pendarahan yang diduga sebagai keguguran.