Dalam pertemuan resmi di sekolah, para orang tua terus meminta pertanggungjawaban. Namun, penjelasan yang diberikan tetap tidak memadai. Salah seorang ibu menegaskan, “Dana PIP ini tidak bisa sembarangan digunakan untuk pembangunan pagar, Pak.”
Setelah tekanan dari para orang tua, pihak sekolah akhirnya berjanji untuk mengganti dana tersebut kepada siswa yang berhak menerimanya.
Kepala sekolah dan operator sepakat untuk melakukan pengembalian pada Januari 2025. Namun, orang tua siswa menilai waktu tersebut terlalu lama dan mendesak agar pengembalian dilakukan lebih cepat.
“Kami meminta agar dana dikembalikan pada 25 Desember. Namun, pihak sekolah mengatakan tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut,” ungkap salah seorang ibu.
Kisruh ini telah menarik perhatian publik dan memunculkan pertanyaan besar mengenai transparansi serta akuntabilitas penggunaan dana PIP di sekolah-sekolah.
Para orang tua berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga dana bantuan pendidikan dapat benar-benar disalurkan kepada yang berhak.
Artikel Terkait
Pengguna tikTok viralkan pengalaman diperas oleh joki jalur alternatif di Puncak Bogor yang kini sudah ditangkap
Nasib Joki jalur alternatif Puncak Bogor yang siduga lakukan pemerasan wisatawan, minta seikhlasnya malah malak
Profil Vinny yang dulu sempat viral kini kembali berulah lakukan penganiayaan ke pekerja makanan di Medan
Insiden tragis rombongan pelajar SMP IT Darul Qur’an Mulia, Bogor alami kecelakaan saat pulang liburan dari Bromo
Nasib sopir bus rombongan SMP IT Darul Quran Mulia Putri tewas kecelakaan di Tol Pandaan-Malang