BOGORINSIDER.com --Aksi memprotes kebijakan pemerintah pusat yang mengimpor susu dimulai dari Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali.
Setelah melakukan long march melewati sejumlah jalan utama, massa yang tergabung dalam aksi ini berkumpul di Monumen Susu Tumpah Boyolali untuk melanjutkan protes.
Aksi tersebut diwarnai dengan tindakan satir “mandi susu” oleh sejumlah peserta sebagai simbol penolakan.
Baca Juga: KPU Tak Cetak Ulang Surat Suara
Selain itu, para peserta juga mengadakan aksi simpatik dengan membagikan susu segar secara gratis kepada warga.
Pada puncaknya, massa membuang susu segar secara massal di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Winong Boyolali.
Protes ini dilatarbelakangi oleh tidak terserapnya ribuan liter susu segar oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).
Baca Juga: Febby Rastanty Resmi Menikah, Berikut Profil Suaminya
IPS membatasi pembelian susu sebagai dampak dari kebijakan impor yang dilakukan pemerintah pusat, sehingga produksi susu sapi di Boyolali mengalami penurunan tajam.
Akibatnya, sekitar 30-50 ton susu segar terbuang setiap hari selama hampir seminggu terakhir, dengan kerugian mencapai Rp240-400 juta per hari, berdasarkan harga susu segar yang berkisar Rp8.000 per liter.
Koordinator aksi, Sriyono, mengaku tidak mengetahui sampai kapan aksi buang susu ini akan terus berlangsung.
Ia mengungkapkan keprihatinannya karena hampir 50 ton susu harus terbuang setiap harinya.
Baca Juga: Program FALP: Kesempatan Emas Bagi Siswa SMA untuk Masuk IPB Tanpa Seleksi Tes
Masyarakat berharap pemerintah segera merespons dan menyelesaikan permasalahan ini.
Artikel Selanjutnya
Peternakana sapi perah buang puluhan ton susu setiap hari karena tidak dapat dipasarkan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Peternakana sapi perah buang puluhan ton susu setiap hari karena tidak dapat dipasarkan
La Sastra ke-23 SMAN 5 Bogor Sukses Dilaksanakan dengan Diikuti Ratusan Peserta
Prabowo Kunjungan Perdana ke China
Pelantikan Dewan Pengawas dan Pengurus Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB 2024-2029: Siap Mewujudkan Program Aksi Nyata
Cak Imin harap tambahan anggaran bansos 2025