BOGORINSIDER.com --PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan memperketat penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Penjualan Pertalite akan dihentikan di beberapa SPBU tertentu.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa sebagai bagian dari penugasan pemerintah untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi, Pertamina akan menyediakan Pertalite sesuai dengan kuota dan lokasi yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Heppy menambahkan bahwa pengaturan titik SPBU yang menjual BBM subsidi Pertalite akan mengikuti ketentuan BPH Migas.
Lokasi SPBU tersebut akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jalur transportasi umum, area pemukiman menengah ke atas, dan kawasan industri.
Baca Juga: Penjualan pertalite mulai 1 september 2024 tidak akan dijualkan di SPBU Pertamina
"Dengan langkah ini, kami berharap penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih tepat sasaran," ungkapnya.
Selain itu, Pertamina juga mendukung program subsidi tepat dengan melakukan pendataan pengguna BBM subsidi melalui pendaftaran QR Code.
Tujuan dari pendaftaran ini adalah untuk mengontrol penyaluran Pertalite. Pengisian Pertalite akan dilakukan melalui QR Code bagi kendaraan yang telah mendaftar, sementara kendaraan yang belum mendaftar akan dicatat nomor polisinya.
Baca Juga: Nyesek isi diary dokter Aulia Risma alami bullying PPDS di Undip Semarang hingga lakukan bunuh diri
"Kami mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan BBM subsidi dan membantu pemerintah dalam mengidentifikasi pengguna BBM bersubsidi melalui QR Code," tambah Heppy.
Pertamina Patra Niaga akan mengintensifkan pendaftaran subsidi tepat di wilayah wave 1, yang meliputi Jawa, Madura, Bali (Jamali), dan beberapa wilayah non-Jamali seperti Kepulauan Riau (Kepri), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menginformasikan bahwa program Subsidi Tepat Pertalite saat ini hanya diwajibkan untuk kendaraan roda 4.
Baca Juga: Profil dokter spesialis bedah Prahita Amanda Arya diduga pelaku bullying Aulia Risma hingga bundir
Kendaraan roda 2 dan 3 belum diwajibkan untuk mendaftar.
Artikel Terkait
Ucapan belasungkawa Kemenkes Budi kasus bullying di Undip dokter Aulia Risma Lestari hingga berakhir bunuh diri
Bukti baru terungkap, rekaman suara dr. Aulia Risma Lestari sebelum bunuh diri kasus bullying di PPDS Undip
Fakta terbaru bunuh diri Dokter Aulia Risma dugaan bullying hingga disuruh kerja 24 jam PPDS di Undip
Kasus bullying dokter Aulia Risma hingga bunuh diri dilimpahkan ke Polda Jateng, Kemenkes serahkan bukti tambahan
Dokter Spesialis Bedah Prahita Amanda Aryani jadi sorotan, diduga terlibat bully yang mengarah pada kematian Aulia Risma