Efek Saka Tatal lakukan ritual sumpah pocong kasus pembunuhan Vina Cirebon

BOGORINSIDER.com --Saka Tatal, mantan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, menjalani ritual sumpah pocong di Padepokan Amparan Jati, Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Ritual sumpah pocong ini dilakukan untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah pelaku, melainkan korban salah tangkap dalam kasus yang terjadi pada 2016 lalu.

Pengacara Saka, Farhat Abbas, menegaskan bahwa kliennya tetap bersikukuh atas ketidakbersalahannya.

Baca Juga: Usai Saka Tatal lakukan sumpah pocong, dua nama baru dalam kesaksian kasus pembunuhan Vina irebon

"Saka tetap melaksanakan sumpahnya bahwa Saka bukan pelakunya. Saka bukan pembunuhnya," kata Farhat Abbas, seperti dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.

Ritual sumpah pocong ini dimulai dengan prosesi memandikan Saka Tatal layaknya orang yang telah meninggal, yang dilakukan oleh seorang kiai dan didampingi oleh Farhat Abbas.

Setelah itu, Saka Tatal dipakaikan kain kafan sebelum akhirnya membacakan sumpahnya sebagai bagian dari upacara tersebut.

Lantas, bagaimana efek dari sumpah pocong?

Sumpah pocong merupakan sebuah ritual ataupun tradisi yang masih sering ditemukan di berbagai daerah Indonesia.

Baca Juga: Tanggapan Ustadz Khalid Basalamah dampak Saka Tatal lakukan ritual sumpah pocong kasus pembunuhan Vina

Tujuan sumpah pocong adalah untuk memutus perkara sekaligus membuktikan bahwa seseorang tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Lebih lanjut, orang yang menjalani ritual sumpah pocong akan dibalut dengan kain kafan layaknya orang yang sudah meninggal.

Orang tersebut diminta bersumpah dengan Al Quran dalam posisi terbaring atau duduk. Ritual ini pun biasanya disaksikan oleh banyak orang.

Ritual sumpah pocong diyakini memiliki efek yang dahsyat, yaitu akan mendapatkan azab sesuai dengan apa yang diucapkan bila terbukti berbohong.