Edward Akbar bantah dugaan penggelapan mobil yang dituduh Kimberly Ryder

BOGORINSIDER.com --Kimberly Ryder telah melaporkan suaminya, Edward Akbar, ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan penggelapan mobil.

Dalam perkembangan kasus tersebut, penyidik telah memanggil Edward Akbar untuk menjalani pemeriksaan terkait tuduhan yang dialamatkan padanya.

Meski demikian, Edward Akbar tidak dapat hadir dalam pemeriksaan tersebut dengan alasan sakit.

Sebagai gantinya, ia diwakili oleh kuasa hukumnya, Jundri R. Berutu, yang memberikan keterangan terkait kasus dugaan penggelapan mobil yang dilaporkan oleh Kimberly Ryder.

Baca Juga: Ucapan ulang tahun menyentuh Edward Akbar untuk Kimberly Ryder ditengah kasus perceraiannya

Menurut Jundri, dugaan penggelapan tersebut tidak beralasan mengingat mobil tersebut dibeli secara bersama-sama oleh keduanya.

Keberadaan kuasa hukum dalam proses hukum ini menjadi representasi dari upaya Edward Akbar untuk memperjuangkan hak-haknya dalam kasus yang sedang berjalan. Penjelasan yang disampaikan oleh Jundri R.

Berutu juga menjadi bagian dari strategi pembelaan yang dijalankan dalam menghadapi tudingan yang diterima oleh kliennya.

Dengan demikian, proses hukum terkait dugaan penggelapan mobil ini akan terus berjalan sesuai mekanisme yang berlaku, di mana kedua belah pihak akan diberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi dan bukti yang dibutuhkan.

Semoga kebenaran dapat terungkap dan keadilan dapat ditegakkan dalam penyelesaian kasus ini.

Baca Juga: Potret Edward Akbar sering disangka non muslim, ternyata penganut Islam yang taat

"Sebenarnya harta itu kan dibeli bersama. Ada bukti pembelian bersama. Jadi menurut kami tidak ada penggelapan," ucap Jundri R. Berutu, kuasa hukum Edward Akbar saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (5/8).

Jundri mengatakan bahwa meski mobil BMW itu atas nama Kimberly Ryder, tapi pembelian dilakukan saat masih terikat dalam pernikahan dan atas keputusan bersama.

"Setahu kami (mobil) atas nama Kimberly, tapi, kan, dibeli dalam waktu jangka pernikahan dan itu atas keputusan bersama," tuturnya.