Masih dalam keadaan sekarat kronologi kasus pembunuhan Vina Cirebon dibuang flyover darah mengalir

Bahkan kondisi Vina dalam keadaan merintih kesakitan dengann darah mengalir dari tubuhnya.

Dilaporkan kaki kanan Vina juga patah.

Hal tersebut terungkdap dari Putusan Mahkamah Agung dengan nomor 3/Pid.B/2017/PN Cbn, pada halaman 144.

Isi putusan Majelis Hakim tersebut menyebut kondisi pilu Vina Cirebon setelah dianiaya para pelaku hingga akhirnya tewas secara tragis.

Berikut isi putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cirebon halaman 144:

“Menimbang, Bahwa kondisi anak korban Vina saat ditinggalkan di tanjakan jembatan layang Tol Desa Kepongpongan kabupaten Cirebon (flyover Talun) belum meninggal dalam kondisi sekarat dan hanya bisa merintih kesakitan dengan darah mengalir dari lubang kemaluannya dan dari kaki kanannya yang mengalami patah tulang terbuka"

Petunjuk Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Dikutip dari Tribun Bogor, kuasa hukum keluarga Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti mengungkap, kematian korban memang awalnya diduga akibat kecelakaan.

Saat itu, ayah korban Muhammad Rizky alias Eky, Iptu Rudiana mendapatkan informasi ada yang janggal dari kematian putranya dan Vina.

Baca Juga: Tim Biddokes ungkar keadaan psikolog anak korban asusila yang dilakukan ibunya sendiri

Hingga akhirnya, Itu Iptu Rudiana melaporkan peristiwa pembunuhan itu kepada pihak kepolisian.

Iptu Rudiana mendapati bukti-bukti janggal di antaranya ponsel tidak hilang dan kondisi motor yang ditumpangi Eky dan Vina tidak dalam kondisi rusak.

"Kan awalnya karena kecelakaan tetapi ketika ada bukti baru terhadap alat bukti HP tidak rusak motor tidak rusak kemudian kesurupan itu kan petunjuk lalu di dalami," kata Putri saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024) lalu.

Karena kejanggalan tersebut dan muncul kesurupan dialami Linda, kepolisian mendalami kasus tersebut.

Kepolisian pun akhirnya melakukan otopsi terhadap tubuh Vina.