BOGORINSIDER.com --Seorang ibu berinisial R (22) dari Tangerang Selatan telah menjadi pusat perhatian publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak kandungnya, yang berusia lima tahun, juga berinisial R.
Kasus ini mengungkap sisi gelap dari tekanan ekonomi dan ancaman yang bisa dialami oleh seseorang, serta dampaknya yang merusak pada anak-anak atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan ibu sendiri.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini bermula dari interaksi R dengan akun Facebook bernama Icha Shakila. Melalui akun tersebut, Icha Shakila menawarkan pekerjaan kepada R, dengan janji memberikan uang sebesar Rp15 juta.
Dalam kondisi keuangan yang sulit, R merasa terdesak untuk menerima tawaran tersebut. Icha Shakila meminta R mengirimkan foto tanpa busana sebagai syarat untuk mendapatkan uang yang dijanjikan. Tertekan oleh kebutuhan ekonomi, R pun memenuhi permintaan itu.
Baca Juga: 5 fakta terbaru kasus ibu muda Tangsel yang tega lakukan asusila ke anak kandungnya sendiri
Namun, permintaan Icha Shakila tidak berhenti di situ. Setelah menerima foto tersebut, ia kembali menghubungi R dengan permintaan yang lebih keji. Ia memaksa R membuat video pornografi yang melibatkan anak kandungnya. Icha Shakila mengancam akan menyebarkan foto bugil R jika ia menolak.
Dalam kondisi terancam dan takut, R merasa tidak punya pilihan lain selain mematuhi permintaan tersebut. Setelah video dibuat dan dikirim, R mencoba menghubungi Icha Shakila untuk mendapatkan uang yang dijanjikan, namun upayanya sia-sia. Tidak ada respons dari Icha Shakila dan uang tersebut tidak pernah diterima.
Pandangan Psikolog
Mira Amir, seorang psikolog anak dari Unit Anak dan Remaja Sajiva RSK Jiwa Dharmawangsa, memberikan analisisnya mengenai kasus ini.
Menurutnya, faktor ekonomi memang bisa menjadi pemicu tindakan R. Namun, itu bukan satu-satunya alasan yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tersebut.
“Kondisi terancam dan ketakutan juga memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan tersangka. R takut foto bugilnya tersebar sehingga ia merasa harus ‘mengorbankan’ anaknya yang masih balita,” kata Mira.
Baca Juga: Sosok ibu di Tangerang viral, usai melakukan tindakan asusila ke anaknya sendiri
Mira menjelaskan bahwa dalam situasi terancam, seseorang sering kali kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Mereka cenderung membuat keputusan yang cepat tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
"Pada akhirnya, dia mengambil langkah pendek dan membuat keputusan tanpa perhitungan yang matang," lanjutnya dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com pada Senin (3/6).
Faktor Usia dan Kesadaran Sosial
Selain tekanan ekonomi dan ancaman, usia muda R juga menjadi faktor yang mempengaruhi tindakannya. Sebagai seorang ibu muda, R mungkin kurang memahami dampak serius dari tindakannya terhadap anaknya.
Artikel Selanjutnya
Selain Linda, ternyata ini dia beberapa sahabat mendiang Vina Cirebon
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Selain Linda, ternyata ini dia beberapa sahabat mendiang Vina Cirebon
Linda sahabat mendiang Vina Cirebon di cecer dengan 30 pertanyaan
Pegi Setiawan inginkan permintaan terakhir untuk melakukan praperadilan kasus pembunuhan Vina Cirebon
Ini dia alasan 2 DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon di hapuskan
Sigap Keadaan Genting, Dokter Rayendra Bantu Proses Persalinan Warga dan Akses Kesehatan