Pesan Menag Soal Rekam Jejak Calon Presiden 2024, Katanya Pemecah Belah Umat Jangan Dipilih!

photo author
- Selasa, 5 September 2023 | 10:12 WIB
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pentingnya untuk tidak memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak memecah-belah umat. (monitor.co.id)
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pentingnya untuk tidak memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak memecah-belah umat. (monitor.co.id)

BOGORINSIDER.com - Mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres 2024) untuk pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia, muncul banyak informasi yang membingungkan di tengah masyarakat, terutama soal rekam jejak calon presiden.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan keprihatinannya mengenai potensi perpecahan dalam masyarakat akibat informasi rekam jejak calon presiden yang simpang siur soal Pilpres 2024.

Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara dan mengingatkan publik tentang pentingnya mengevaluasi rekam jejak calon presiden (capres) yang akan bersaing dalam Pilpres 2024.

Menag Yaqut menyampaikan pesannya untuk mencermati rekam jejak calon presiden, saat berbicara dalam acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Sekjen PDIP Beri Sinyal Ganjar Pranowo Bakal Didampingi Ridwan Kamil dalam Pilpres 2024

Menag menggarisbawahi pentingnya masyarakat memeriksa apakah calon pemimpin pernah memecah belah umat sebelum memutuskan untuk memilih mereka dalam Pilpres 2024.

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya pada Senin 4 September 2023.

Selain itu, Yaqut juga mengingatkan pentingnya tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan.

“Kita lihat calon pemimpin kita ini kita pernah menggunakan agama sebagai alat untuk mementingkan kepentingannya atau tidak, kalau pernah jangan dipilih,” tambah Menag dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Ramalan Tigor Otadan anak indigo mengenai pemilu 2024 dan Prabowo jadi calon presiden

Menag juga menekankan bahwa Islam seharusnya berperan dalam melindungi kepentingan seluruh masyarakat dan bukan digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu.

"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," kata Yaqut.

Selanjutnya, Yaqut pun kembali mengingatkan kepada para peserta yang hadir dalam acara itu untuk mengecek rekam jejak capres. Dan Yaqut berharap masyarakat memilih pemimpin terbaik untuk Indonesia.

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," seru Yakut.

Baca Juga: Presiden Jokowi : pemimpin yang mikirin rakyatnya kelihatan dari fisiknya dan rambut putihnya, siapa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X