Siswi Kelas 6 SD di Bandung Akhirnya Ditemukan Setelah Hilang 3 Pekan, Ternyata Dijual ke 20 Pria Hidung Belang

BOGORINSIDER.com - Seorang siswi kelas 6 SD dari Bandung, yang sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga pekan, akhirnya ditemukan oleh polisi. Polrestabes Bandung telah memberikan informasi mengenai kondisinya.

Siswi kelas 6 SD tersebut sempat dinyatakan hilang selama 3 pekan. Anak berusia 12 tahun tersebut ditemukan oleh tim dari unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, terungkap bahwa korban kabur dari rumah dan pergi bersama kenalannya di media sosial yang bernama AD (19) dan DF (24). Hilang selama 3 pekan, siswi kelas 6 SD dari Bandung itu akhirnya ditemukan.

Baca Juga: Pameran Seni Rupa Bertajuk 'Aku Akan Memilih' dengan Tema Seni dan Demokrasi Akan Diadakan di Bogor

Kombes Pol. Budi Sartono, Kapolrestabes Bandung, menjelaskan bahwa kasus ini terkuak setelah pihaknya menerima laporan dari orang tua korban yang kehilangan anaknya.

Berdasarkan laporan tersebut, tim Polrestabes Bandung, terutama unit PPA, melakukan penelusuran dengan memeriksa rekaman CCTV dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata korban pergi dari rumah dan bertemu dengan kenalannya di media sosial, yaitu AD.

Baca Juga: Heboh Isu 204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Dijual Rp 1,2 Miliar! Betty: Kami Masih Melakukan Pengecekan

Kapolrestabes Bandung menyebutkan bahwa korban, saat bersama AD, dibawa ke berbagai tempat di Kota Bandung.

"Selama bersama pelaku, korban mengalami perlakuan yang tidak pantas dan dijual melalui aplikasi kencan online," ujar Kapolrestabes Bandung pada Rabu, 20 Desember 2023.

Lebih lanjut, Kapolrestabes menambahkan bahwa setelah beberapa kali dijual oleh AD, korban kemudian dialihkan kepada pelaku lain yang bernama DF.

Baca Juga: Ternyata Satu Almamater? Ini Dia Profil Tiko Aryawardhana Calon Suami BCL

Korban kemudian ditempatkan di sebuah apartemen di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.

"Pelaku melakukan tindakan yang merugikan terhadap korban dan juga menjualnya melalui aplikasi online, seperti obrolan atau kencan, kepada pihak lain," ungkap Kapolrestabes.