Heboh Isu 204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Dijual Rp 1,2 Miliar! Betty: Kami Masih Melakukan Pengecekan

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 11:47 WIB
Heboh Isu 204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor (foto/pinterest)
Heboh Isu 204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor (foto/pinterest)

BOGORINSIDER.com - Isu terkini terkait data pemilih KPU bocor dan diperjualbelikan di internet. Simak dalam artikel berikut ini.

Terjadi dugaan kebocoran data pemilih yang mencakup informasi identitas penuh, nomor paspor pemilih luar negeri, bahkan kode TPS untuk Pemilu 2024. Penasaran dengan isu data pemilih KPU yang bocor tersebut?

Semua data ini disebut ditawarkan di dark web atau bagian tersembunyi internet dengan harga sekitar Rp 1,2 miliar atau sekitar USD 74.000. Simak pembahasan isu data pemilih KPU yang bocor di bawah ini.

Baca Juga: Ternyata Satu Almamater? Ini Dia Profil Tiko Aryawardhana Calon Suami BCL

Betty Epsilon Idroos, Komisioner KPU, telah mengonfirmasi adanya dugaan pembobolan data pemilih ini.

KPU telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengatasi masalah ini.

"Terkait dugaan ini, kami sedang berkoordinasi dengan BSSN. Mereka yang sedang bekerja di sini," ujar Betty pada Selasa, (28/11/2023).

Baca Juga: Belinda Juara MasterChef Indonesia: Juri Terpesona, Netizen Dibuat Bertanya-tanya

Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan apakah benar data pemilih dalam database KPU telah diakses oleh peretas.

Namun, Betty belum bersedia mengungkapkan banyak informasi terkait hal ini. "Kami masih melakukan pengecekan. Data masih dalam proses penelusuran."

Terkait peretasan ini, KPU telah mengeluarkan pernyataan resmi. Bagaimana respons dari beberapa pihak terhadap peretasan data pemilih sebanyak 204 juta di situs KPU?

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan BCL Menikah dengan Tiko Aryawardhana Bulan Depan! Demi Kebahagiaan Anak?

"Setelah pengecekan bersama, kami sedang melakukan beberapa analisis, termasuk analisis log akses, manajemen pengguna, dan log lainnya dari aplikasi dan server untuk mengidentifikasi pelaku jika benar melakukan peretasan terhadap Sistem Informasi Data Pemilih," ujar Hasyim Asy'ari, Ketua KPU RI, dalam pernyataannya pada Rabu, (29/11/2023).

Hasyim menjelaskan bahwa KPU telah memberikan akses sepenuhnya kepada tim untuk melindungi data pemilih dan mencegah penyebaran data tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mochamad Dewa Samudera Prana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X