Senyawa antioksidan dalam sayuran ini membantu melawan peradangan. Sifat-sifat ini dapat
membantu seseorang yang mengalami sindrom reaksi inflamasi sistemik, yaitu respon tubuh saat terjadi peradangan. Studi lain menemukan bahwa sifat anti-inflamasi rhubarb dapat membantu meningkatkan penyembuhan luka.
Bagaimana Cara Mengonsumsinya? Saat memilih rhubarb, cari batang yang kokoh dan renyah. Hindari yang lemas atau memiliki noda. Cari rhubarb berdaun kecil yang menunjukkan sayuran masih muda. Namun, pastikan membuang daunnya sebelum dimasak atau dimakan.
Hindari memotong-motong batangnya jika tidak langsung memasaknya. Sebab, memotongnya bisa membuat sayuran mengering. Untuk menyimpannya, masukkan seluruh batang ke dalam kantong plastik tertutup di lemari es.
Batang sayuran ini bisa bertahan satu minggu dalam lemari es. Jika ingin lebih awet, potong-potong batangnya lalu simpan freezer. Kamu bisa mengonsumsi sayuran ini dengan berbagai cara, seperti memakannya langsung, dijadikan smoothie atau dimasak menjadi selai rhubarb.
Baca Juga: 10 Makanan Yang Bisa Memperburuk Gejala Flu dan Demam Yang Kamu Alami
Cara lain untuk menikmati sayuran ini, yaitu:
- Dijadikan pai atau crumble.
- Diolah menjadi es krim.
- Dicampur bersama jus segar atau kombucha buatan sendiri.
- Dijadikan saus untuk daging atau unggas.
- Dihaluskan dan dehidrasi untuk membuat kulit rhubarb.