3. Penggunaan Pemanis Buatan
Soda diet, yang sering kali dianggap lebih sehat karena rendah kalori, justru mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sukralosa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan secara berlebihan bisa berdampak buruk pada kesuburan.
Pemanis buatan dapat mengganggu hormon yang memengaruhi ovulasi pada wanita dan mengurangi kualitas sperma pada pria.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa konsumsi pemanis buatan jangka panjang bisa menyebabkan gangguan metabolisme dan meningkatkan risiko gangguan hormon, yang semuanya dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil.
4. Dampak Soda pada Keseimbangan Hormon
Soda, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, dapat berdampak pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Keseimbangan hormon yang terganggu, baik pada pria maupun wanita, dapat memengaruhi kesuburan.
Bagi wanita, keseimbangan hormon yang terganggu bisa menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur atau anovulasi (tidak adanya ovulasi), yang berarti tidak ada telur yang dilepaskan untuk dibuahi.
Bagi pria, ketidakseimbangan hormon bisa mengurangi produksi sperma atau memengaruhi motilitas (gerakan) sperma, yang berdampak pada peluang kehamilan.
5. Soda dan Dehidrasi
Soda, terutama yang mengandung kafein, dapat bertindak sebagai diuretik ringan, yang berarti meningkatkan produksi urin dan dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi, meskipun ringan, bisa berdampak negatif pada kesuburan. Cairan tubuh yang mencukupi sangat penting untuk kesehatan reproduksi, termasuk cairan serviks pada wanita dan produksi sperma pada pria.
Jika tubuh tidak terhidrasi dengan baik, fungsi-fungsi penting ini bisa terganggu, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil.
6. Pengaruh Soda pada Gaya Hidup Sehat
Seseorang yang secara rutin mengonsumsi soda sering kali juga mengonsumsi makanan olahan atau makanan cepat saji yang tinggi kalori dan rendah nutrisi.