BOGORINSIDER.com - Ini dia Psikologi orang Sering berbohong. Berbohong adalah bagian alami dari sifat manusia, tetapi itu adalah hal buruk yang tidak boleh dilakukan karena merugikan diri sendiri dan orang lain.
Psikologis pembohong menurut poling pendapat tahun 2004 oleh majalah Reader's Digest, 96 persen orang terkadang mengaku berbohong. Setiap orang bisa berbohong dari waktu ke waktu, baik itu kebohongan kecil yang tidak berpengaruh pada kebohongan besar, seperti menutup-nutupi. Mau tahu Psikologi orang Sering berbohong tersebut?
Meskipun berbohong bukanlah kejadian yang jarang terjadi, kenyataannya banyak orang mengalami kesulitan menemukan kebohongan. Menurut psikologi, pembohong cenderung menunjukkan karakteristik yang mudah dikenali. Simak Psikologi orang Sering berbohong.
Baca Juga: 5 Psikologi Tentang Cinta Wanita, Para Pria Wajib Mengetahui Psikologi ini!
1. Cenderung menggerakkan kepalanya terlalu cepat
Seseorang yang sedang berbohong cenderung menggerakkan kepalanya dengan tiba-tiba ketika diberi pertanyaan. Gerakan tersebut misalnya seperti menyentakkan kepala ke belakang, menundukkan kepala, atau memiringkan kepala ke samping. Mereka membuat gerakan ini sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
2. Berdiri dengan sangat kaku
Ciri-ciri orang berbohong biasanya terlihat gelisah, namun beberapa orang cenderung berdiri dengan sangat kaku saat berbohong. Ini merupakan respon yang diberikan tubuh manusia ketika bersiap untuk sebuah “konfrontasi”.
Saat seseorang berbicara dengan orang lain, ia akan menggerakkan tubuhnya secara alami dari waktu ke waktu. Jika tubuh seseorang sangat kaku saat berbicara bahkan nyaris tidak bergerak, maka besar kemungkinan ia menyembunyikan sesuatu.
3. Banyak mengulang kata-kata atau kalimat
Orang yang berbohong akan sering mengulang kata-kata atau kalimat karena ia berusaha meyakinkan lawan bicaranya dan diri mereka sendiri. Orang tersebut sedang memvalidasi kebohongannya di dalam otaknya agar ia juga meyakininya sebagai kebenaran.
Repetisi atau pengulangan ini merupakan trik untuk mengulur waktu supaya si pembohong bisa mengarang kebohongan lain untuk menutupi kesalahannya.
4. Berbicara terlalu banyak