Merasa sedih tanpa alasan bahkan hingga menangis bisa jadi salah satu gejala kamu mengalami gangguan kecemasan. Pada dasarnya setiap orang memiliki tingkatan kecemasannya masing-masing. Ada yang bisa mengendalikannya sehingga dapat terlihat baik-baik saja, tetapi ada juga yang tidak pandai menutupinya.
Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi rasa cemas yang kamu lakukan adalah dengan mencari teman yang kamu percayai untuk menceritakan kecemasan yang kamu rasakan. Kamu juga bisa meminta pertolongan pada ahlinya baik dokter maupun psikiater untuk mendapat penanganan yang tepat.
4. Perasaan Kehilangan
Alasan sedih tanpa sebab bisa jadi karena adanya perasaan kehilangan. Bukan hanya trauma di masa lalu maupun gangguan kecemasan, sedih yang datang tiba-tiba juga bisa disebabkan karena perasaan kehilangan sesuatu atau pun seseorang yang berarti bagimu.
Meski sudah terlewat lama, tapi kenangan-kenangan yang mengingatkanmu padanya bisa membuatmu merasa sedih dan menangis tiba-tiba. Terlebih jika jauh dalam hati kecilmu, belum kunjung menerima kehilangan tersebut.
Kamu bahkan masih terus mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi padamu, kenapa harus kamu, kamu juga masih sering berharap masih bisa mengubah segala yang sudah terjadi.
Padahal hal itu tidak mungkin, kembali lagi seperti yang sudah disebutkan juga saat kamu mengalami trauma di masa lalu yang harus menerima trauma itu sebagai bagian dari perjalanan hidup, hal itu juga berlaku untuk sesuatu atau orang yang sudah pergi dari kehidupanmu. Relakanlah dan latihlah hatimu untuk bisa mengontrol kesedihanmu.***
Artikel Terkait
Ciri Pria Selingkuh Menurut Psikologi, Begini Menurut Kelly Campbell Professor Universitas California
Pernyataan ahli psikologi forensik mengenai Bharada E hanya menjalankan perintah besar Ferdy Sambo
Tes Psikologi: Apakah Kamu Orang yang Bertanggung Jawab? Pilih Satu Kartu dan cari Tahu Jawabannya
Pakar Psikologi Reza Indragiri Ngaku Pernah Disogok Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, KPK Sampai Turun Tangan
5 Tanda Pria Selingkuh Menurut Psikologi, Apakah Tanda Ini Muncul dari Pasangan Anda?