Psikologi Anak Sering Berkata Kasar, Begini Menurut Psikolog Dr Francis Compton

photo author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 22:13 WIB
Ilustrasi Psikologi Anak Sering Berkata Kasar, Begini Menurut Psikolog Dr Francis Compton. (Foto/Pexels.)
Ilustrasi Psikologi Anak Sering Berkata Kasar, Begini Menurut Psikolog Dr Francis Compton. (Foto/Pexels.)

Apakah itu hanya sekedar ikut-ikutan atau luapan amarah yang tak tersalurkan, Anda perlu mengetahui alasannya. “Sebelum menghakimi remaja dan memberi nasehat panjang lebar akan kalimat yang mereka lontarkan, selami dulu alasan mereka melakukannya. Kenapa mereka mengatakannya, apakah paham artinya, dan tahukah mereka akan dampaknya?” jelas dr. Irmia Kusumadewi, SpKJ(K).

Baca Juga: Kepepet Butuh Modal Nyaleg, Rina Fitri Ketua DPP PPP Terpaksa Pura-pura Doyan 'Dicas' Kakek Pengusaha?

2. Pilih lingkungan pergaulan

Perhatikan pula lingkungan remaja bergaul. Jika Anda mengetahui bahwa teman-temannya ternyata suka berkata kasar, jangan sungkan untuk menegur. Agar remaja tidak tersinggung atau menganggap Anda berlebihan, beri ia pemahaman bahwa teman yang berinteraksi dengannya setiap hari akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam sikap, kepribadian, pola pikir, bahkan masa depannya kelak. Pastikan ia memilih teman yang membawa dampak positif dalam hidupnya.

3. Beri contoh

Dimulai dari Anda. Berikan contoh dengan selalu berkata baik, hindari sebisa mungkin kata kasar saat berada di dekat remaja, meskipun Anda hanya bergurau dengan teman-teman Anda.

4. Yakinkan bahwa berkata kasar tidak membuatnya lebih keren

“Nak, tahukah kamu bahwa mengumpat dan mengeluarkan kata kasar bukan menjadikan kamu keren, tapi malah membuatmu terlihat buruk di depan orang lain.

Apalagi di depan orang tua teman, bahkan mereka yang tak dikenal. Selain itu, kamu pun akan dicap perundung karena secara tak langsung bisa menyakiti orang lain. Jadi, bicaralah yang baik, agar kamu pun dicap sebagai orang yang baik.”

5. Batasi tontonan dan pengaruh media sosial

Besarnya pengaruh tontonan televisi, YouTube, atau influencer di media sosial (yang suka berkata kasar), menjadikan remaja mudah mengikutinya. Anda perlu membatasi tontonan apa yang boleh mereka lihat dan siapa idola yang boleh mereka ikuti, tentunya dengan mengajaknya diskusi terlebih dahulu agar remaja paham tujuan dari kesepakatan tersebut.

6. Beri konsekuensi

Apabila berbagai cara ternyata tidak berhasil membuatnya berhenti menyelipkan kata kasar dalam komunikasi harian, memberi konsekuensi bisa menjadi solusi. Tegaskan bahwa keputusan ini terpaksa harus Anda ambil karena tidak ingin ia tumbuh menjadi orang yang tidak menghargai orang lain.

Tentukan dulu kata apa saja yang dianggap kasar kemudian tentukan jenis konsekuensinya, sesederhana membayar "denda" ke celengan hingga mengambil haknya atas hal yang ia sukai seperti screen time.

7. Maklumi dalam kondisi tertentu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X