bogor

Cermin Tempo Doeloe Cerita Masa Kini, Pembangunan Trem di Kota Bogor, Hilang di Jakarta Muncul di Bogor

Senin, 20 November 2023 | 12:50 WIB
Trem kuda di Batavia sekitar 1869. Dihapuskan di Jakarta , di masa kini muncul trem di Bogor. (Tropenmuseum)

BOGORINSEDER.com - Pemerintah Kota Bogor berniat membangun trem yang rencananya akan diberi nama Trem Pakuan. Rencana pembangunan trem di Kota Bogor ini juga telah melewati tahap studi kelayakan.

Trem di Kota Bogor sendiri rencananya dibagi dalam empat koridor. Koridor 1 adalah yang kemungkinan besar akan dieksekusi terlebih dahulu pembangunannya.

Titik awal koridor trem di Kota Bogor ini ada di dua titik utama Transit Oriented Development (TOD), yaitu Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang yang dihubungkan dengan empat koridor.

Empat koridor trem di Kota Bogor itu menghubungkan Stasiun Bogor, Terminal Baranangsiang, Stasiun Trem Baranangsiang dan Stasiun LRT Baranangsiang. Lengkapnya, inilah empat koridor tersebut.

Baca Juga: Siap siap Jembatan Otistas Bogor bakal dirombak lagi, ada akses untuk jalur trem segala

  • Koridor 1 akan menghubungkan Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang dengan melewati 9 halte dalam perjalanannya.
  • Lalu Koridor 2 akan menghubungkan Warung Jambu dan daerah Pengadilan dengan total 10 halte.
  • Di Koridor 3, menghubungkan Warung Jambu dan Lippo Plaza dengan total 12 halte.
  • Lalu terakhir Koridor 4 akan menghubungkan Terminal Baranangsiang dan Plaza Ekalokasari dengan total 12 halte.

Bagaimana dengan nasib angkot?

“Angkot nanti tidak akan dihilangkan sepenuhnya, tapi akan diubah fungsinya untuk menjadi feeder atau pengumpan menuju ke halte bus Trans Pakuan atau ke halte trem terdekat,” lanjut Dedie.

Pemkot Bogor menjajaki kerja sama dengan Perancis untuk mewujudkan rencana pembangunan trem di Kota Bogor yang membutuhkan biaya Rp 1,7 triliun ini.

Baca Juga: Lagi Berkunjung Ke Bogor Menggunakan Kereta? Nih 5 Rekomendasi Coffee Shop Dekat dengan Stasiun Bogor

Rencana pembangunan trem di Kota Bogor ini diharapkan berdampak positif bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya, salah satunya menjadikan lingkungan yang lebih baik.

“Ya kami sekarang berfokus pada revitalisasi Otista dahulu sebagai langkah awal. Trem di Bogor ini adalah proyek jangka menengah sekaligus jangka panjang. Realisasinya sampai benar-benar berjalan butuh sekitar lima sampai 10 tahun,” ujar Dedie A Rachim, Wakil Walikota Bogor.

Omongan Dedie masuk akal. Sejatinya, Bogor bukan kota yang sudah punya jalur trem warisan kolonial seperti Solo, Surabaya, atau Jakarta.

Membangun jalur trem dari nol adalah langkah besar yang tentunya butuh waktu. Belum dari sisi investor untuk pendanaan proyek, koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan pusat, sosialisasi kepada masyarakat, hingga politik anggaran yang biasanya terjadi di tingkat daerah.

Baca Juga: Intip 5 Destinasi Wisata Dekat Stasiun Bogor, Tidak Perlu Macet-Macetan untuk Liburan ke Bogor!

Halaman:

Tags

Terkini