Korban Keracunan Makanan Bergizi di Bogor Meningkat Jadi 171 Siswa, Pemkot Lakukan Investigasi Menyeluruh

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 09:15 WIB
Siswa Bogor Diduga Keracunan MBG Bertambah Jadi 171  (foto makan gratis/health.kompas.com)
Siswa Bogor Diduga Keracunan MBG Bertambah Jadi 171 (foto makan gratis/health.kompas.com)

BOGORINSIDER.com -- Jumlah siswa yang mengalami dugaan keracunan makanan di Kota Bogor terus bertambah. Berdasarkan pembaruan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, total siswa yang terdampak akibat mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai 171 orang, meningkat signifikan dari jumlah awal 36 siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa pada Kamis (8/5/2025), terdapat tambahan 135 siswa yang dilaporkan mengalami gejala serupa.

Baca Juga: Sebelum rumahnya digeledah terkait korupsi Bank BJB, Atalia istri Ridwan Kamil sindir potongan anggaran makan gratis

Ia menuturkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan sekolah dan rumah sakit untuk segera melaporkan jika ada kasus baru.

“Dari total 171 korban, sebanyak 22 siswa dirawat inap, 29 menjalani rawat jalan, dan 120 lainnya mengalami gejala ringan,” kata Retno, dikutip dari Detik.

Pemkot Bogor melalui Dinkes juga melakukan langkah investigatif lanjutan berupa penyelidikan epidemiologi (PE) di 13 sekolah yang terlibat, berkolaborasi dengan puskesmas dan rumah sakit.

Selain itu, tim melakukan pengambilan sampel muntahan pasien, air minum isi ulang, serta swab dari peralatan makan dan wadah makanan yang digunakan.

Baca Juga: Sosok Viktor Tebai viral seorang ASN Papua lakukan penganiaayaan ke siswa SMP perkara tolak makan gratis

Tak hanya itu, dua orang penjamah makanan juga diperiksa dengan metode swab dubur sebagai bagian dari proses pelacakan sumber pencemaran.

Sebelumnya, 36 siswa SD dan SMP di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG yang diproduksi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, telah meminta Dinas Kesehatan untuk segera melakukan uji laboratorium terhadap berbagai sampelnmulai dari sisa makanan, bahan baku, muntahan siswa, hingga kebersihan tempat makanan seperti ompreng (wadah makan).

Baca Juga: Ini dia sosok Viktor Tebai seorang ASN Papua lakukan penganiaayaan ke siswa SMP perkara tolak makan gratis

“Kejadian ini sudah bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Kami sangat prihatin, terutama karena korban adalah anak-anak sekolah. Kami akan menyelidiki lebih dalam asal mula makanan dari SPPG Bina Insani,” ujar Dedie, Rabu (7/5/2025).

Saat ini, proses pemeriksaan sampel tengah dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor untuk memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut.

Pemerintah Kota juga tengah mengevaluasi sistem pengadaan dan distribusi makanan pada program MBG agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X