BOGORINSIDER.com --Profesor Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Meski jumlah pasien Covid-19 di banyak rumah sakit menurun sejak gelombang kedua, masyarakat harus tetap waspada.
Pasalnya, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi antara Februari dan Maret 2022.
Perkiraan itu lebih lambat dibanding prediksi sebagian besar ahli epidemiologi pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Baca Juga: Jadwal tayang film drama Korea 'Big Bet' dibintangi Choi Min Sik
Dilihat dari akun Instagram @profesorzubairi, pada Minggu (17/10/2021), ia menuliskan kalimat, "Harap-harap Cemas Gelombang Ketiga."
Selanjutnya, "Melandainya kasus Covid-19 sejauh ini menjadi sebuah pencapaian. Tetapi kita jangan lengah dan harus konsisten menjalankan prokes. Semoga prediksi gelombang ketiga itu tidak terjadi dan pandemi Covid-19 berubah jadi endemi,"
"Salam, Prof Beri"
Menurutnya, ada banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya potensi gelombang ketiga Covid-19. Salah satunya yakni angka kasus Covid-19 di negara tetangga yakni Malaysia, Singapura, Thailand, juga Filipina saat ini mengalami kenaikan signifikan.
“Pertama, Indonesia kan juga terkait dengan banyak negara lain. Negara tetangga kita kan Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina sekarang rangkingnya naik setiap hari kasusnya banyak banget melebihi kasus harian Indonesia,” kata Zubairi.
Baca Juga: Kisah hidup mendiang Rudy Salam dari selebriti tenar hingga menjadi pelayan Gereja
Kedua, kata Zubairi, akibat adanya mutasi virus yang bisa muncul kapan saja.
“Tadi itu kalau melihat tetangga kita begitu tinggi, kemudian ada varian-varian baru yang muncul,” katanya.
Ketiga, potensi klaster Covid-19 akibat pembukaan aktivitas.