Sebagian dana juga akan disalurkan ke sektor pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan program “Sekolah Jujur”, yang bertujuan memperbaiki fasilitas di 7.000 sekolah terpadu mulai 2026 (sejalan dengan target nasional pendidikan).
Dana tambahan ini akan digunakan untuk:
- pembangunan sekolah di 17 provinsi,
- beasiswa bagi anak ASN honorer dan petani,
- serta penguatan PPG untuk guru di daerah.
“Uang hasil korupsi akan kami ubah menjadi investasi masa depan anak-anak,” kata Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pemberdayaan Petani dan UMKM
Di sektor ekonomi rakyat, pemerintah menyiapkan Program Sawit Hijau Nasional (SHN) yang akan menggunakan sebagian dana untuk membantu petani kecil sawit dan kakao beralih ke praktik berkelanjutan.
Sebanyak Rp2,4 triliun akan dialokasikan melalui Bank BUMN dan LPDB untuk pembiayaan mikro berbunga rendah.
Langkah ini diharapkan mendorong 300 ribu UMKM keluar dari zona rentan, dan memperkuat ekonomi desa.
“Ironis kalau uang dari industri sawit yang dikorupsi justru tidak kembali ke petani. Maka kali ini, kita ubah arah sejarahnya,” ujar Deputi Bidang Perekonomian Kemenko PMK.
Reaksi Publik dan Harapan
Kabar rencana penyaluran ini disambut positif di media sosial.
Tagar #UangUntukRakyat dan #BansosBersih sempat trending di X (Twitter).
Namun sebagian warganet tetap mengingatkan agar pemerintah mengawasi distribusi dengan ketat.
“Jangan sampai uang hasil korupsi malah dikorupsi lagi,” tulis akun @wargajujur.
“Kalau uang itu benar-benar sampai ke petani dan anak sekolah, itu baru revolusi moral,” ujar pengguna lain.
Baca Juga: Reformasi ASN di Era Prabowo: Belajar dari Kasus Korupsi CPO
Pengawasan Transparan: Dari Kasus ke Sistem
Untuk mencegah penyimpangan baru, pemerintah menyiapkan dashboard publik “Transparansi Aset Negara” yang menampilkan aliran dana hasil pemulihan korupsi.
Platform ini dikembangkan oleh Kemenkeu, BPK, dan Kominfo.
Masyarakat bisa memantau proyek atau program yang dibiayai dari dana hasil korupsi — lengkap dengan lokasi, nilai, dan status realisasi.