spill-news

Akses Jurnalis CNN Dicabut: Cermin Rapuhnya Demokrasi Kita?

Senin, 29 September 2025 | 22:42 WIB
“Ilustrasi hubungan pemerintah dan media: antara keterbukaan informasi dan kontrol kekuasaan.” (Foto/ X @ RadioElshinta)

Baca Juga: Akses Istana untuk Reporter CNN Dicabut, Publik Ramai Suarakan Kebebasan Pers

Analisis Akar Masalah

Jika ditarik lebih jauh, pencabutan akses bukan hanya persoalan individu. Ada tiga akar masalah yang bisa dicatat:

  1. Kultur kekuasaan yang belum sepenuhnya terbuka.
  2. Pengelolaan komunikasi publik yang masih birokratis.
  3. Kecenderungan meredam kritik daripada menjawab substansi.

Kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki pola komunikasi pemerintah. Alih-alih membatasi wartawan, transparansi dan akuntabilitas harus dikuatkan.
Masyarakat berharap pemerintah mengingat amanat Pasal 28F UUD 1945: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi...”

Kebebasan pers adalah indikator utama demokrasi. Jika pemerintah gagal menjaga ruang ini, maka demokrasi Indonesia bisa dianggap mundur. Kasus jurnalis CNN di Istana seharusnya menjadi peringatan agar kekuasaan lebih menghargai peran media.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB