spill-news

Pro Kontra Wacana Scan Wajah untuk Akun Medsos

Selasa, 23 September 2025 | 16:27 WIB
Ilustrasi pengguna melakukan scan wajah untuk aktivasi akun medsos, wacana Komdigi menuai pro-kontra publik. (Foto/ Istimewa)

BOGORINSIDER.com – Rencana Komdigi yang sedang mengkaji penerapan scan wajah dan sidik jari untuk aktivasi akun media sosial menuai beragam reaksi dari publik. Sebagian pihak melihat kebijakan ini sebagai terobosan untuk menertibkan ruang digital, sementara sebagian lain khawatir soal privasi dan perlindungan data.

Pro dan Kontra di Publik

Di lini masa Twitter/X hingga forum diskusi, warganet terbelah:

  • Pro: langkah ini dianggap bisa mengurangi akun palsu, hoaks, hingga penipuan digital.
  • Kontra: kekhawatiran besar muncul terkait privasi data biometrik yang sangat sensitif.

Seorang netizen menulis: “Kalau semua akun medsos wajib scan wajah, siapa yang menjamin datanya aman? Jangan sampai malah bocor kayak kasus KTP elektronik dulu.”

Baca Juga: Scan Wajah & Sidik Jari Medsos, Solusi atau Ancaman Privasi?

5 Fakta Penting Wacana Komdigi

Agar lebih jelas, berikut adalah poin-poin penting terkait rencana ini:

  1. Masih dalam tahap kajian. Belum ada regulasi resmi yang mewajibkan scan wajah/sidik jari.
  2. Terkait identitas digital tunggal. Sistem ini akan menghubungkan akun medsos dengan identitas asli pemiliknya.
  3. Tujuannya memperkuat keamanan digital. Menekan hoaks, akun palsu, buzzer, dan penipuan online.
  4. Belum ada detail teknis. Tidak jelas siapa yang menyimpan data biometrik, bagaimana proteksinya, dan apakah wajib untuk semua pengguna.
  5. Menuai pro-kontra publik. Dukungan datang dari mereka yang ingin ruang digital lebih bersih, penolakan datang dari mereka yang khawatir privasi terkikis.

Sorotan Pengamat

Menurut pakar digital dari ICT Institute, kebijakan ini bisa jadi positif jika diiringi dengan perlindungan data yang kuat. Namun, jika tidak ada transparansi, risiko kebocoran data biometrik bisa lebih berbahaya daripada manfaatnya.

Ke Depan Bagaimana?

Komdigi menegaskan kajian ini masih berjalan dan butuh masukan dari banyak pihak, termasuk pakar keamanan digital, pegiat privasi, dan masyarakat sipil. Publik menanti apakah kebijakan ini akan benar-benar diwujudkan atau sekadar wacana yang akhirnya ditinggalkan.

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB