BOGORINSIDER.com – Fenomena SPBU Shell kosong membuat ribuan pengendara di Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota besar harus berpindah ke SPBU lain untuk mengisi bahan bakar. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana dampaknya terhadap konsumen, dan apa pilihan yang tersisa?
Bagi banyak pengendara, Shell bukan sekadar tempat isi bensin. Produk seperti Shell Super dan V-Power dikenal karena kualitas pembakarannya yang lebih bersih, performa kendaraan lebih stabil, hingga efisiensi jarak tempuh.
Ketika produk-produk ini menghilang, konsumen harus beradaptasi. Ada yang langsung beralih ke Pertamax atau Pertamax Turbo dari Pertamina. Ada pula yang mencoba BBM dari BP. Namun, banyak yang mengeluh soal perbedaan rasa berkendara hingga harga.
“Saya sudah 5 tahun pakai Shell Super. Begitu kosong, saya coba Pertamax, rasanya tarikan mesin agak berbeda,” kata Bima (34), pengguna mobil di Depok.
Alternatif BBM di Tengah Krisis
Pertamina
- Produk paling umum: Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo.
- Kelebihan: distribusi luas, stok relatif stabil.
- Kekurangan: beberapa pengguna merasa performa berbeda dibanding Shell.
Dampak Langsung ke Konsumen
- Kesulitan Akses
Banyak konsumen Shell yang harus menempuh jarak lebih jauh untuk mencari SPBU alternatif. - Biaya Bertambah
Dengan harga yang bervariasi antar-operator, konsumen merasakan perbedaan biaya operasional harian. - Performa Kendaraan
Bagi pengendara yang sensitif terhadap kualitas BBM, perbedaan performa dirasakan cukup signifikan. - Antrian di Pertamina
Lonjakan konsumen membuat beberapa SPBU Pertamina lebih ramai, menimbulkan antrian panjang di jam sibuk.
Perspektif Konsumen Roda Dua & Empat
Pengendara motor biasanya lebih fleksibel. Banyak yang langsung beralih ke Pertalite atau Pertamax tanpa terlalu mempermasalahkan.
Pengguna mobil premium lebih merasakan perbedaan karena terbiasa dengan BBM oktan tinggi (RON 95 ke atas).
???? Testimoni Pengguna
“Saya biasanya isi V-Power. Begitu kosong, saya coba BP Ultimate. Rasanya mirip, tapi lokasinya jauh dari rumah,” ujar Rizky, pengendara mobil di Jakarta Selatan.
“Kalau saya motor, isi Pertalite aja. Yang penting ada,” kata Sari, pengguna ojek online.