BOGORINSIDER.com --“Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian? Anaknya mau diapain?”
Kalimat itu keluar dari mulut Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Pancasila. Dan seperti biasa, ucapan ceplas-ceplos Megawati kembali jadi sorotan.
Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP itu heran dengan fenomena ibu-ibu yang rajin mengikuti pengajian, sementara menurutnya anak dan keluarga tetap membutuhkan perhatian.
Baca Juga: Anggun hingga Maia Estianty, Deretan Artis dengan Garis Bangsawan Keturunan Keraton
Pernyataannya menuai reaksi beragam, sebagian merasa tersinggung, sebagian lain menilai Megawati hanya bicara blak-blakan sesuai gaya khasnya.
Bukan sekali ini saja. Jejak kontroversi ucapan Megawati panjang. Pada HUT ke-50 PDIP, ia sempat menyebut “Jokowi tanpa PDIP kasihan”, kalimat yang dianggap merendahkan Presiden Jokowi meski diucapkan sambil bercanda.
Masih di momen yang sama, Megawati menegaskan dirinya cantik dan karismatik, bahkan percaya diri jika selfie pasti punya banyak pengikut.
Baca Juga: Dari Pesantren Banyuwangi ke Istana: Jejak Politik Azwar Anas Keturunan Wali Songo
Kalimat itu sempat jadi trending topic, memicu komentar beragam di media sosial.
Lalu ada pula pernyataan tentang calon menantu. Megawati pernah bercanda, ogah punya mantu mirip tukang bakso. Tak berhenti di situ, ia juga berpesan pada cucunya agar tak berpacaran dengan orang yang “jelek” atau pendek.
“Maunya yang tinggi 180 cm, ganteng,” katanya sambil tertawa.
Gaya ceplas-ceplos Megawati sering dianggap sebagai ciri khas, namun tak jarang justru menimbulkan polemik baru.
Baca Juga: Beda dengan Mario Dandy, Ini Anak Pejabat yang Hidup Sederhana Jadi Kuli Bangunan
Setiap kalimatnya seolah menjadi bahan bakar diskusi di ruang publik, dari warung kopi hingga jagat media sosial.